Categories
Edukasi

8 Ciri-ciri Anak yang Dibully di Sekolah: Mengenali dan Mengatasi Masalah Ini

tonosgratis.mobi – Bullying di sekolah merupakan masalah serius yang dapat berdampak jangka panjang bagi korbannya. Anak yang menjadi korban bullying tidak selalu mengungkapkan apa yang dialaminya, sehingga penting bagi orang tua dan pendidik untuk mengenali ciri-ciri anak yang mungkin menjadi korban bullying.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa karakteristik umum yang dapat membantu orang dewasa mengidentifikasi anak-anak yang menjadi korban perundungan di sekolah.

1. Perubahan perilaku secara tiba-tiba

Salah satu tanda pelecehan anak yang paling jelas adalah perubahan perilaku yang tiba-tiba. Anak yang biasanya senang dan antusias bisa menjadi sibuk, cemas, atau bahkan agresif. Mereka mungkin menunjukkan tanda-tanda depresi, seperti kehilangan minat pada aktivitas yang biasa mereka nikmati, kurang tidur, atau nafsu makan.

2. Perubahan prestasi akademik

Anak-anak yang menjadi korban bullying seringkali mengalami penurunan prestasi akademik. Mereka mungkin sulit berkonsentrasi, kurang motivasi belajar, atau bahkan sering bolos sekolah. Perubahan ini mungkin menunjukkan bahwa mereka sedang berjuang menghadapi pengalaman penindasan yang memengaruhi kinerja sekolah mereka.

3. Perubahan hubungan sosial

Anak-anak yang menjadi korban intimidasi juga mungkin mengalami perubahan dalam hubungan sosialnya. Mereka mungkin menghindari teman atau menjadi penyendiri. Beberapa anak mungkin bekerja lebih keras untuk mendapatkan persetujuan orang lain, meskipun itu berarti melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai dan prinsip mereka sendiri.

4. Kerusakan fisik atau kehilangan barang pribadi

Penindasan dapat menyebabkan kerugian fisik pada anak-anak, meskipun hal ini tidak selalu terlihat jelas. Anak-anak yang diintimidasi mungkin mengalami memar, luka, atau cedera fisik lainnya yang mereka rahasiakan. Selain itu, barang-barang pribadi seperti pakaian, perlengkapan sekolah, atau barang berharga lainnya mungkin hilang atau rusak akibat penindasan.

5. Kecemasan dan ketakutan

Anak-anak yang menjadi korban bullying sering kali hidup dalam kecemasan dan ketakutan. Mereka mungkin takut pergi ke sekolah, khawatir dengan apa yang akan terjadi pada mereka di sana, atau merasa tidak aman di lingkungan sekolah.

6. Perubahan kesehatan jasmani

Stres akibat bullying dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik anak. Mereka mungkin mengalami sakit perut, sakit kepala, gangguan tidur, atau gejala terkait stres lainnya.

7. Ekspresi keraguan atau ketidakpercayaan

Seorang anak yang ditindas mungkin menunjukkan keraguan atau ketidakpercayaan pada orang-orang di sekitarnya. Mereka mungkin merasa tidak ada seorang pun yang dapat dipercaya dan dunia adalah tempat yang tidak aman.

8. Penarikan diri dari kegiatan sosial

Anak-anak yang menjadi korban intimidasi mungkin menarik diri dari kegiatan sosial seperti olahraga, klub, atau kegiatan ekstrakurikuler. Mereka mungkin merasa sulit untuk berpartisipasi dalam hal-hal yang dulu mereka sukai.

Penting untuk diingat bahwa ciri-ciri ini mungkin tidak selalu muncul pada saat yang bersamaan, dan setiap anak mungkin menunjukkan gejala yang berbeda. Orang dewasa harus peka terhadap perubahan ini dan bersedia mendengarkan anak-anak yang mungkin mengalami kekerasan.

Terlibat dengan sekolah, guru atau konselor merupakan langkah penting dalam membantu anak-anak mengatasi masalah intimidasi. Dengan dukungan yang tepat, anak-anak korban kekerasan dapat pulih dan kembali merasa aman di lingkungan sekolah.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Ribuan siswa SMP Tambun tidak bisa masuk sekolah karena pagar dikunci orang tuanya. Sebab, gerbang sekolah ditutup oleh orang tua calon siswa yang tidak diterima pada penerimaan siswa baru secara online tahun ini. tonosgratis.mobi.co.id 23 Juli 2024