Nina Gusmita Raih Penghargaan Khusus Perempuan, Punya Segudang Prestasi Termasuk 3 Medali Emas di Ajang Balap Kursi Roda
tonosgratis.mobi, Jakarta Banyak orang yang telah meraih kesuksesan dan masih bangga dengan nama bangsa Indonesia. Salah satunya Nina Gusmita, atlet asal Medan, Sumatera Utara, yang sedari muda sudah banyak menorehkan prestasi olahraga.
Bakat Nina Gusmita sebagai atlet rupanya diturunkan dari ibu dan kakeknya yang berprofesi sebagai guru olahraga. Sayangnya, pada tahun 2017 lalu, Nina Gusmita mengalami kecelakaan yang mengakibatkan ia kehilangan salah satu kakinya.
Namun Nina Gusmita dengan penuh semangat dan percaya diri berhasil meraih 3 medali emas cabang atletik kursi roda pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua. Bahkan, ia baru saja meraih Kartini Award 2024.
Pada tahun 2021, Nina Gusmita bertemu dengan Marathussafaa atau “Safa”, seorang remaja putri yang menasihati Nina Gusmita untuk bergabung dengan perusahaan manajemen Jwara Creative.
Jwara Seativ selalu menaungi dan mendukung penuh Nina Gusmita hingga akhirnya menjadi atlet berprestasi dan meraih Kartini Awards.
Pada ajang Kartini Awards 2024 yang diselenggarakan khusus untuk menginspirasi banyak perempuan Indonesia, Nina Gusmita menerima penghargaan kategori Disability to Strength bersama Safa.
“Saya pasti senang karena bisa dibilang ini penghargaan pertama bagi saya, saya bisa bersaing dan bertemu dengan perempuan-perempuan hebat lainnya,” kata Nina kepada wartawan di sela-sela acara penghargaan yang belum lama ini dilakukan.
Safo, selaku perwakilan pemerintah yang membawahi Nina Gusmita pun mengungkapkan rasa bangganya. Safa mengumumkan hal ini melalui jejaring sosial.
“Sebagai pengelola @ninagusmitaa, saya senang dan bangga mendapat penghargaan R.A. Gambar dalam kategori “Pemberdayaan Penyandang Disabilitas”. Selamat @ninagusmitaa dan terima kasih telah menjadi salah satu inspirasi terbesar bagi perempuan Indonesia,” ujarnya. Hal tersebut terungkap dalam postingan di Instagram @safaahsaff.
“Saya belajar banyak dari Nina Gusmita tentang arti keikhlasan menghadapi ujian dan takdir dari Tuhan Yang Maha Esa. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing :),” lanjutnya.
Meski terbilang difabel (difabel dalam hal ini), Nina Gusmita bisa menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia. Ini juga merupakan pelajaran bagi banyak orang bahwa hal ini dapat menjadi keuntungan bagi siapa pun yang ingin berjuang.
“Saya berharap setelah ini kita perempuan Indonesia menjadi lebih kuat dan tangguh. Apalagi teman-teman difabel seperti saya,” kata Nina.
“Dan kita berharap prestasi para atlet difabel bisa mendunia dan mengharumkan nama bangsa serta bisa bertahan di generasi yang akan datang, amin,” lanjutnya.
Sebelum mengikuti lomba olahraga kursi roda, Nina Gusmita merupakan pemain bola voli. Dia terlibat dalam kecelakaan pada tahun 2017 ketika dia berusia 18 tahun.
Setelah kehilangan satu kakinya, perempuan berusia 25 tahun asal Medan, Sumatera Utara, ini mulai bermain bola voli duduk dan beralih ke balap kursi roda pada tahun 2018. Nina kemudian bertemu Jwara pada tahun 2021 dan masih bertunangan.
Prestasinya antara lain menjadi pelatih nasional Suting Malaysia ASEAN Paralympic Volleyball Games pada tahun 2017; 5 Kejuaraan Dunia Para Voli Terbaik di Chengdu, Tiongkok dan 4 Besar Para Games ASEAN di Jakarta untuk Bola Voli Duduk pada tahun 2018; Emas pada Kejuaraan Kursi Roda Paraatletik Nasional, Pelatihan Paraatletik Balapan Kursi Roda Paraatletik Nasional Filipina dan Emas pada Kejuaraan Kursi Roda Paraatletik Nasional 2019.
Ia kemudian meraih 3 medali emas pada Para Atlet Nasional dan Balap Kursi Roda Peparnas-Papua tahun 2021; disusul 3 medali perunggu kursi roda Asean Paragames Indonesia Racing ParaAthletics tahun 2022; dan ASEAN Para Games Kamboja 2023 di Para-Atletik, Balap Kursi Roda.