Kaus Kaki Bertuliskan Lafadz ‘Allah’ Dijual di Toserba Malaysia, Vendor: Impor dari China
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR — Masyarakat Malaysia dihebohkan saat kaus kaki bertuliskan “Allah” ditemukan di department store KK Super Mart. Sejauh ini, menurut Wakil Menteri Dalam Negeri Shamsul Anuar Nasarah, sudah ada 36 laporan polisi terkait kasus tersebut.
Penyidikan dilakukan berdasarkan Pasal 298 (A) KUHP dan Pasal 233 UU Komunikasi dan Multimedia (CMA) 1998, katanya di Dewan Rakyat, Senin (18/03/2024).
Pasal 298(A) KUHP mengatur tentang perbuatan yang menimbulkan perselisihan atas dasar agama. Sedangkan pasal 233 CMA 1998 mengatur tentang perlindungan hukum fasilitas jaringan terhadap pelanggaran.
Penyidikan berdasarkan Pasal 298(A) KUHP dan Pasal 233 Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia (CMA) 1998, kata Shamsul seperti dikutip Free Malaysia Today, Senin (18/03/2024).
Menurut Shamsul, jika terbukti bersalah, pihak-pihak yang terlibat akan didenda hingga 20 ribu ringgit Malaysia (sekitar Rp 66,8 juta) atau penjara hingga tiga tahun. Pelakunya juga bisa didenda dan dipenjara.
Shamsul mengatakan kementerian menanggapi masalah ini dengan serius. Setelah meninjau seluruh jaringan KK Super Mart, situs webnya mengonfirmasi bahwa pengecer tersebut telah menarik produk kaus kaki bertuliskan “Allah” dari rak pajangan di semua cabangnya.
Menurut Syamsul, pemeriksaan lebih lanjut sedang dilakukan oleh manajemen KK Super Mart. Vendor yang terlibat juga diperiksa untuk memastikan kaus kaki tersebut tidak tersedia di tempat lain.
Seruan untuk memboikot KK Mart
Sebuah foto kaus kaki bertuliskan “Allah” telah beredar di media sosial. Netizen pun geram dan menyerukan boikot terhadap KK Super Mart.
“Kata ‘Allah’ sangat berharga di mata umat Islam, Allah adalah pencipta kita dan tindakan menempatkan Allah di kaki kita adalah sebuah penghinaan,” kata Menteri Agama Mohd Na’im Mokhtar seperti dikutip Bernama.
KK Super Mart pertama kali meminta maaf melalui postingan Facebook pada 13 Maret, mengakui tindakannya yang ceroboh. Saat itu, bagian toko memastikan bahwa mereka tidak lagi menjual barang bermasalah tersebut.
KK Super Mart kembali meminta maaf pada jumpa pers, Sabtu (16 Maret 2024). Peristiwa ini semakin menyita perhatian masyarakat karena berlangsung di bulan Ramadhan.
“Saya dengan rendah hati meminta maaf kepada seluruh warga Malaysia, terutama yang beragama Islam,” kata pendiri KK Super Mart, KK Chai.
Menurut Chai, pengelolaan barang sambung tersebut sepenuhnya dilakukan oleh penjual melalui sistem sewa ruang. Staf KK Super Mart tidak mengontrol pengadaan barang-barang tersebut.