Tekan Stunting, ID Food Salurkan Ratusan Ribu Bantuan Pangan di Banten
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – BUMN Food Holdings atau ID Food menjalin kemitraan strategis dengan Pemerintah Provinsi Banten untuk program pengurangan stunting di provinsi paling barat Pulau Jawa itu. Kemitraan ini menandai penyaluran bantuan pangan telur dan anak ayam kepada 92 ribu Keluarga Berisiko Stunting (KRS) di Provinsi Banten dalam dua tahap hingga tahun 2024.
Agus Supriyadi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten, mengatakan program bantuan pangan ayam dan telur ini penting dalam pelaksanaan program untuk mengurangi angka kelaparan dan menurunkan tingkat kecukupan pangan dan gizi di Banten. Agus mengatakan, program ini sangat membantu bagi mereka yang tergolong berisiko sakit maag dan gizi buruk.
“Bantuan pangan ini dapat meningkatkan asupan protein bagi masyarakat sehingga tercipta individu yang sehat, aktif dan produktif,” tulis Agus di Jakarta, Jumat (06/09/2024).
Agus berharap hal ini dapat membantu menurunkan angka atrisi secara bertahap sehingga program ini dapat terus berjalan. Hal ini sejalan dengan upaya menjadikan Banten sebagai zona yang tidak boleh basa-basi.
Banten mengatakan 552.000 kyat subsidi pangan telah dialokasikan pada tahun 2024, dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama sedang berlangsung, dengan total 276.000 paket hibah dan dua penyaluran sedang berlangsung. Sebanyak tiga distribusi per fase (dua batch).
Untuk wilayah Provinsi Banten, tahun ini PT Rajawali Nusindo anak perusahaan ID Food menyalurkan bantuan pangan paket ayam dan telur. Agus mengapresiasi proses penyaluran bantuan yang dilakukan secara sistematis dan tanpa kendala.
Berdasarkan pantauan tim lapangan dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten, setiap titik distribusi selalu didampingi oleh tim dari PT Rajawali Nusindo sehingga pendistribusian dapat dilakukan dengan benar dan lancar. Kondisi ayam dan telur masih segar karena tempat penyimpanan disiapkan untuk menjaga kesegaran produk pada saat pengiriman hingga akhir pendistribusian.” Diterima masyarakat,” kata Agus.
Agus menargetkan penurunan pirosis sebesar 23% di Banten pada tahun ini. Angka tersebut merujuk pada tujuan Rencana Pembangunan Daerah (RDP) 2023-2026.
Sedangkan dalam Surat Edaran Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional No. B-08318/D.05/PP.06.02/05/2024 untuk tahun 2025 target penurunan kemiskinan sebesar 21,3 persen,” lanjut Agus.
Sementara itu, Vice President Corporate Secretary ID Food Yosdian Adi Pramono mengatakan, PT Rajawali Nusindo telah menjalin kerja sama dengan Provinsi Banten melalui PT Rajawali Nusindo sebagai anak perusahaan. Menurut Yosdian, tahap pertama akan disalurkan sebanyak 276.000 paket bantuan berupa telur dan ayam di Provinsi Banten senilai KRS 92.000.
“Sebanyak 552.000 paket telah dibagi menjadi enam paket (6 subpaket) bantuan yang akan disalurkan dalam dua tahap. Pada awal September, Nusindo telah menyelesaikan pendistribusian 100% sebanyak 92 ribu 1 paket. Gelombang kedua sedang berjalan dan “35.000 paket telah didistribusikan,” kata Yosdian.
Penyaluran di Provinsi Banten 4 ribu KRS dari Kota Cilegon. KRS Kota Serang 6 ribu, kata Yosdian, disalurkan ke delapan kabupaten/kota termasuk Kota Cilegon bersama Kab. Lebak 13 ribu KRS, Kab. Pandeglang 19 ribu KRS, Kab. Serang 12.000 KRS, Kota Tangerang 10.000 KRS, Kota Tangsel 7.000 KRS dan Kab Tangerang 21 ribu KRS.