Ikuti SDG Certified Leader, Aruna Usung Konsep Fish Nutrition Zero Waste
JAKARTA – Upaya Aruna dalam mewujudkan komitmen SEA 2030 antara lain mengikuti Program Sertifikasi Kepemimpinan SDG yang diselenggarakan oleh SDG Academy Indonesia dan Tanoto Foundation serta didukung oleh UNDP Indonesia, Bapenas, Nippon Closure Co Japan dan ICMG Jepang.
Aruna yang diwakili oleh Alisra Destya Priyastiti, Sustainable Development Monitor, terpilih mengikuti program pelatihan SDG angkatan kelima yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2023 hingga Maret 2024 dan dianugerahi gelar Leader Certified SDG leader.
Pelatihan SDG ini berfokus pada program kepemimpinan pada dimensi SDG, khususnya pada dimensi Circular Economy. Lebih lanjut, SDG Leadership Program ini juga melatih peserta untuk memahami isu-isu keberlanjutan berdasarkan pedoman SDGs PBB.
Selama program berlangsung, peserta dilatih dalam berpikir kritis, model bisnis berkelanjutan, dan keterampilan kepemimpinan. Selama pelatihan, peserta program juga diminta untuk membuat proyek batu penjuru dalam kelompok yang mengkhususkan diri pada teknologi dan pengelolaan limbah.
Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan Aruna bersama Universitas Surabaya, Badan Pusat Statistik dan Universitas Andalus melaksanakan proyek batu penjuru yang disebut AFISHNET (Aruna Fish Nutrition Zero Waste) yang berfokus pada pengolahan limbah cangkang kepiting dan juga merupakan teknologi yang dapat mendukung kemasan yang lebih ramah lingkungan dan tahan bau. Pada program ini, capstone project AFISHNET berhasil meraih kategori Best Capstone Project.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembelajaran dimana Aruna harus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan para Nakama (karyawan) Aruna dan kali ini khususnya pada aspek keberlanjutan. Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi dan menjadi contoh bagi karyawan lainnya.” Masih banyak lagi topik yang dimiliki semua karyawan kami, ”kata Utari Octavianti, salah satu pendiri dan kepala keberlanjutan Aruna, kami akan mendukungnya cukup bagi mereka”.