Studi: Kemacetan di Inti Galaksi Bisa Sebabkan Tabrakan Lubang Hitam
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rotasi lubang hitam supermasif di inti galaksi dapat mengganggu lintasan kosmik. Secara kolektif, kondisi ini dapat menunda orbit lubang hitam lain yang massanya sama dengan sebuah bintang. Akibatnya, tabrakan antar lubang hitam pun tak terhindarkan.
Seperti diketahui, setiap galaksi besar “dihuni” oleh lubang hitam supermasif di intinya. Perilaku lubang hitam super yang terus berputar mempengaruhi benda langit lain di sekitarnya, mulai dari piringan material yang “memberi makan” lubang hitam, bintang dan tata surya, hingga lubang hitam lain yang lebih kecil dan masif. Seperti bintang.
Rotasi lubang hitam ini dapat menyebabkan “benjolan” pada lintasan kosmik yang memperlambat orbit banyak lubang hitam lain yang bermassa serupa dengan bintang. Lubang hitam yang terkena dampak ini dapat menekan dan bertabrakan, bergabung, dan kemudian membentuk lubang hitam baru yang lebih besar.
Karena pengaruh gravitasi lubang hitam super yang menciptakan “penghalang” kosmik tersebut begitu besar, proses tumbukan antar lubang hitam bisa terjadi beberapa kali. Seiring berjalannya waktu, tabrakan lubang hitam yang terjadi mungkin melibatkan sejumlah lubang hitam yang lebih besar atau masif, dengan perkiraan massa berkisar antara 3 hingga 100 kali massa Matahari.
Dalam skala yang lebih besar, lingkungan di sekitar lubang hitam supermasif merupakan lingkungan yang sempurna untuk memfasilitasi pertumbuhan lubang hitam kecil lainnya.
Sebuah studi yang dipimpin oleh para peneliti di Monash University mengungkap penemuan baru tentang “botol” kosmik yang disebabkan oleh lubang hitam supermasif. Selama penelitian, tim peneliti mengamati dinamika sejumlah piringan akresi dan lubang hitam di dekat piringan tersebut.
Piringan akresi adalah piringan gas dan debu yang mengelilingi lubang hitam supermasif. Piringan ini adalah “makanan” bagi lubang hitam. Gravitasi kuat yang dihasilkan oleh lubang hitam supermasif menciptakan gelombang pasang yang kuat pada piringan akresi, sehingga menimbulkan wilayah yang disebut inti galaksi aktif (AGN) yang tampak bersinar.
Jika lubang hitam bermassa sama dengan bintang berada di piringan akresi, lubang hitam tersebut akan berinteraksi dengan gas di sekitarnya. Kondisi ini menyebabkan lubang hitam bermigrasi di sepanjang piringan.
Hasilnya sejumlah lubang….