
Ada Mal Terbesar se-Asean di Bekasi, Bisnis Ritel di Indonesia Masih Menjanjikan?
Republic.co.id, Jakarta – Kandidat bisnis ritel, termasuk pusat toko dianggap belum dijanjikan potensial di Indonesia.
Direktur Eksekutif Pusat Reformasi Ekonomi (CORE) mengatakan Mohammad Faisal, perusahaan ritel dipengaruhi oleh pertumbuhan kelas rata -rata. “Bisnis ritel selama kami memiliki kelas menengah yang berkembang, ya perusahaan ritel masih akan memiliki potensiasi,” kata Faisal dalam pernyataannya, Minggu (24/24/2024).
Inilah sebabnya mengapa sekarang cetakan baru tampaknya memperluas pertumbuhan kelas menengah atas. Namun, ini tidak terjadi di kelas menengah terendah.
“Yang harus dilihat adalah bahwa cetakan baru dan lainnya, karena mereka berada di tengah atas yang kuat, tetapi tujuan ritel bukanlah pertumbuhan yang baik,” katanya.
Faisal menjelaskan, meskipun potensial, perusahaan ritel paling rentan terhadap perubahan kustom / perilaku daripada konsumen. Di Indonesia hanya ada perubahan dalam perilaku konsumen yang mempengaruhi durasi perusahaan ritel. Terutama di Pandemi, menyebabkan perusahaan ritel.
“Setelah kami melewati pandemi, saya melihat bahwa setelah 2022 secara khusus melemahkan penjualan ritel pada tahun 2023 dan atau sampai akhir 2023,” katanya.
Faisal berlanjut, umumnya menumbuhkan perusahaan ritel hanya satu persen dari 2023 terakhir ya, dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya (YOY). Kondisi ini harus ditangkap oleh perusahaan ritel agar tetap kompetitif.
“Jadi ada pertumbuhan menguatkan, yang berarti ini juga merupakan masalah konsumsi adalah, bagaimana, baru -baru ini, tetapi kita juga harus melihat apakah itu juga akan berlangsung atau tidak,” katanya. Menemukan