slot jepang Pay4d

Pembelajaran Lebih Interaktif dan Menyenangkan, Guru SLB Manfaatkan Teknologi Digital

Jakarta, Republika.co.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Penelitian dan Teknologi (Kemendikbudristek) kewajiban untuk mengoperasikan transformasi digital selama beberapa tahun terakhir telah mengubah perspektif ekosistem pendidikan yang terkait dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Untuk membantu mengubah pendidikan melalui gerakan pembelajaran Merdeka, Kementerian Pendidikan dan Budaya telah menyoroti penggunaan TIK, pengiriman sejumlah fasilitas TIK, pengiriman akun pembelajaran untuk guru dan siswa dan memberikan kehadiran sejumlah platform dukungan, termasuk guru yang membangun dan melatih. 

Dukungan Kementerian Penelitian dan Teknologi terkait satu sama lain. Misalnya, guru dan siswa melalui ICT dan Akun Pembelajaran -Sport dapat mengakses sejumlah platform untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, diharapkan lebih efisien, kooperatif, menyenangkan dan diciptakan sesuai dengan waktu.

Cicah Sgasingsih (59), guru SLB 1 Haraunegeri, Sumatra Barat, Kabupaten Limapurkotar, adalah salah satu guru yang merasa sangat terbantu dengan mendorong transformasi digital yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya. Saya dapat belajar secara mandiri, seperti akun pembelajaran. ID dan keberadaan platform lain. Dari platform yang berbeda ini ia dapat menyajikan metode pembelajaran yang dapat direproduksi dan modul pengajaran yang lebih interaktif.

Keinginan untuk mengasah keterampilan yang terkait dengan pembelajaran teknologi cuti dari kebutuhan dasar siswa yang haus akan teknologi digital. Dia mengatakan bahwa meskipun sekolahnya jauh dari kota -kota besar, siswa menyukai kegiatan pembelajaran yang benar -benar terkait teknologi. Cicah akan mendapat manfaat dari peluang ini dengan mengikuti pengembangan teknologi digital dan menemukan cara untuk terus belajar dari bosan.

“Guru pasti harus menemukan pengembangan dan mengikuti perkembangan. Saya orang yang terbuka dan saya akan belajar bahkan jika saya akan pensiun,” kata guru itu, yang telah diajarkan selama 39 tahun.

Menurut Cicah, kemajuan teknologi sebenarnya telah menghadirkan sesuatu yang lain di dunia pendidikan, terutama yang berkaitan dengan kenyamanan bagi para guru. Singkatnya, ia memberikan contoh di masa lalu, hanya dengan mengajar, mempersiapkan media, mengedit modul untuk ditulis, atau dengan menekan tombol hapus.

Bagi Cicah, tidak mungkin untuk mengajar media yang sama dengan guru Kelas IV yang mendukung 12 topik. Tetapi juga tidak mungkin baginya untuk membuat banyak media belajar setiap minggu. Dia terus memikirkan cara untuk menghindari media belajar yang disarankan yang tidak membosankan bagi siswa.

“Saya sangat akrab dengan Canva. Saya bertukar dan mengubah templat yang ada. Jadi semua bidang penelitian sekarang memiliki media. Saya masih dapat membantu menyusun modul pembelajaran (bingkai) menggunakan AI.”

Dia mengatakan bahwa banyak media pembelajaran interaktif yang tersedia secara gratis melalui internet meskipun ketersediaannya terbatas. Selain Canva, beberapa media yang ia gunakan juga termasuk Word Wall dan Quizizz untuk membawa pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan.

Kegunaan dunia teknologi sebagai media pembelajaran juga dirasakan oleh Darma Kusumah, guru Kelas VIII di SLBN 11 Jakarta. Dia selalu tertarik pada bidang teknologi dan memiliki kesempatan untuk membuat teknologi lebih terbuka saat meluncurkan akun pembelajaran.

“Dari opsi ini saya dapat menggunakan pembelajaran ini. Saya dapat menggunakan ID dan akun Chromebook. SLB sebenarnya memiliki properti pembelajaran bisnis, dan pada kebetulan ada pekerjaan komputer di SLB 11, jadi saya memiliki akun pembelajaran. Saya menggunakan ID dan Chromebook saya dalam pembelajaran bisnis,” Dharma menjelaskan. 

“Jadi, Anda mulai dengan minat saya, yang merupakan kesempatan, saya berdampak pada siswa,” lanjutnya.

Seperti yang diungkapkan Kicah, pendapat Darma adalah bahwa anak -anak saat ini sangat dekat dengan gadget, dan guru perlu menggunakan situasi sebanyak mungkin untuk memberikan pendidikan terkait dengan penggunaan teknologi. Sebagai seorang guru muda, Dharma merasa bahwa mulai mengajarkan situasi pandemi bahwa ia memiliki perspektif yang berbeda dari murid -muridnya ketika ia mengikuti proses pembelajaran dan ini harus dipahami oleh gurunya.

“Saya mulai mengajar era pandemi. Ketika pandemi selesai, anak -anak pergi ke kelas dan menjadi semakin akrab dengan gadget dan ponsel. Melalui media, mereka mengatakan bahwa ponsel tidak hanya dapat digunakan sebagai media sosial tetapi juga sebagai media belajar dan lokasi.

Membuat Penggunaan …