Dana Abadi Kebudayaan Tingkatkan Eksistensi Seniman dan Budayawan
JAKARTA – Inovasi pemerintah melalui investasi Dana Indonesiana mendapat respon positif dari kalangan budayawan dan seniman. Mereka berharap uang Indonesia yang berasal dari dana sumbangan kebudayaan tetap disimpan. Khususnya bagi pemerintahan baru.
Yusup Oeblet dari Padepokan Yusuf Oeblet Bumi Seni Tarikolot memaparkan gol-gol berikut. Ia meyakini Dana Kebudayaan merupakan sesuatu yang sudah diperjuangkan sejak lama. Jumlah terbanyak adalah konferensi kebudayaan yang dilaksanakan pada tahun 2018.
Menurut Oeblet, Gift Cultural Fund dan turunannya, Dana Indonesiana, merupakan wujud kehadiran negara di bidang kebudayaan. “Negara saat ini sangat memperhatikan masalah budaya. Uang jenis ini hanya ada di Indonesia,” ujarnya melalui siaran pers, Minggu (10/3/2024).
Baca juga: Dana Indonesiaa dukung promosikan kreativitas seniman lokal
Untuk itu, ia yakin Dana Kebudayaan akan terus dijaga. Termasuk pemerintahan baru nanti. Pasalnya, ia mendengar rumor bahwa uang tradisional tersebut akan digunakan untuk keperluan lain.
Oeblet mengatakan, pemerintah pertama kali menggelontorkan dana kebudayaan sekitar Rp 5 triliun pada tahun 2018. Setelah itu, uang hasil pengelolaan dana modal tersebut disalurkan kepada pelaku kebudayaan dan seni. Tidak ada batasan. Kesepuluh bidang seni dan budaya tersebut mempunyai akses terhadap dana Dana Indonesia.
“Pendistribusian uang ini sangat terbatas.” Dia menjelaskan, “Di seluruh negeri.” Oleh karena itu, seniman lokal pun dapat memperoleh manfaat dari Dana Kebudayaan.
Meski demikian, Kang Oeblet menegaskan, ada atau tidaknya dana dari pemerintah, seniman atau budayawan sudah membuktikan eksistensinya secara nyata. Namun dengan uang tersebut, mereka bisa dikenal masyarakat. Dari berbagai pameran seni dan budaya yang mereka ciptakan.
Kang Oeblet sendiri mendapat penghasilan Rp 1,1 miliar. Biaya ini untuk jenis dukungan korporat. Dana tersebut disumbangkan ke Yayasan Bumi Seni Tarikolot Padepokan Seni Yusup Oeblet. Ada juga pendanaan yang dialokasikan untuk proyek seni dan budaya.
Saya berharap ke depan porsi uang Indonesia bisa diperluas, ujarnya. Kemudian, distribusi pendapatan para penerima juga bisa lebih terdistribusi. Bukan hanya di kota. Atau di daerah yang seni dan budayanya kuat.