
Tingkatkan Profitabilitas Dengan Sains Data Dalam Pemilihan Lokasi Usaha Waralaba
Republika.co.id, Jakarta – Hak untuk mengembangkan bisnis bagi pengusaha, terutama industri makanan dan minuman paling kompetitif, telah menjadi salah satu cara paling populer. Memiliki bisnis sendiri adalah impian banyak orang. Namun, menciptakan bisnis nol tidak mudah.
Pengusaha harus menghadapi berbagai tantangan, ide bisnis, mengumpulkan rencana bisnis, memilih lokasi, mencari pemasok produk, merekrut karyawan, dan melaksanakan strategi pemasaran yang efektif.
Hak ini seringkali merupakan solusi bagi pengusaha yang ingin mengurangi risiko mengelola bisnis. Pemilik adalah model bisnis di mana pemilik bisnis (pemilik) memberikan hak kepada orang -orang atau perusahaan lain (penerima pemilik) untuk mengimplementasikan bisnis yang sama melalui merek, produk, layanan, dan model operasi yang ditentukan oleh pemilik.
Pemilik sering memberikan pedoman untuk strategi operasional dan pemasaran, pelatihan, kontrol kualitas dan dukungan konsultasi bisnis untuk penerima pemilik. Dukungan ini sangat berguna dalam mengurangi risiko kegagalan bisnis karena pemilik dapat menggunakan pengalaman keberhasilan bisnis yang ada.
Salah satu faktor terpenting dari keberhasilan hak adalah memilih tempat yang tepat. Ini menjamin tidak hanya untuk menarik lebih banyak pelanggan tetapi juga bahwa perusahaan dapat bekerja secara efisien. Tempat yang tidak pantas, sementara itu, dapat menyebabkan kurangnya kinerja komersial, yang dapat menyebabkan kegagalan bisnis. Oleh karena itu, memilih lokasi pemilik adalah keputusan yang tidak dapat dianggap mudah.
Dalam konteks ini, ilmu data memainkan peran penting dalam membantu penerima pemilik untuk memilih tempat yang optimal. Dengan menganalisis data yang dalam, ilmu data dapat memberikan pandangan yang paling akurat tentang laba suatu lokasi, berdasarkan statistik, kondisi ekonomi, aliran transportasi dan banyak faktor lainnya.
Data ilmiah telah mengubah metode mengumpulkan dan menganalisis informasi bisnis. Adapun pemilihan lokasi pemilik, ilmu data dapat digunakan untuk memproses data skala besar dan mengidentifikasi formulir yang tidak diketahui dalam tampilan sederhana. Teknologi ini memungkinkan pemilik dan penerima pemilik untuk membuat keputusan terbaik dan relevan dari data.
Penelitian Datti Martiana, seorang profesor Universitas Menteri Nuza (UNM), adalah pengembangan model pembelajaran otomatis untuk keuntungan dari lokasi bisnis pemilik. Studi ini menggunakan 120 lokasi pemilik makanan cepat saji dengan 25 properti yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kombinasi teknik boot dan mekanisme genetik (GA).
Menurut Tati, bootstrap digunakan untuk menangani masalah distribusi data yang tidak seimbang, sementara mekanisme genetik membantu memilih fitur yang paling tepat untuk memprediksi laba lokasi pemilik.
Kesimpulan menunjukkan bahwa keakuratan prediksi yang digunakan oleh Bayus yang tidak bersalah telah meningkat dari 85 persen menjadi 97,5 persen setelah melamar teknik boot dan instruksi genetik. Peningkatan akurasi prediksi yang signifikan ini menunjukkan bahwa pendekatan ini berguna dalam menangani tantangan dalam prediksi lokasi.
Hasil ini penting karena penerima pemilik dapat membuat keputusan yang paling tepat saat memilih laba, yang akan mengurangi risiko kegagalan bisnis.
Penulis: DATI MARTIANA, NOSA Kabinet Tanggal Pemimpin Tanggal Perguruan Tinggi