Apakah Yajuj Majuj Bisa Memakan Manusia? Ini Jawabannya
JAKARTA – Bolehkah Yajuj dan Majuj memakan manusia? Pertanyaan ini kerap dilontarkan mengingat makhluk akhir zaman bersifat omnivora.
Yajuj dan Majuj, atau dalam agama Kristen dikenal dengan nama Yajuj dan Majuj, dianggap sebagai ras yang akan muncul dan menjadi ujian besar bagi umat manusia di akhir zaman.
Banyak cerita yang diambil dari banyak kitab suci yang menyebutkan ciri-ciri Ya’juj dan Ma’juj, dari yang semula terisolir di antara dua gunung, hingga menjadi makhluk yang rakus.
Bisakah Yajuj dan Majuj memakan manusia?
Dalam kitab akidah umat Islam, Syarah Sullam At-Tawfiq karya Imam Nawawi Al-Bantani, Rasulullah pernah menjumpai orang-orang perusak tersebut.
Mereka disebut Yajuj dan Majuj karena jumlahnya banyak dan kuat. Ada yang bisa memakan rumput, pohon, kayu bakar, dan bahkan manusia.
Dalam hal ini Yajuj dan Majuj digambarkan sebagai makhluk yang bisa memakan manusia, namun sebenarnya manusia bukanlah makanan utamanya.
Sebab dalam penjelasan kitab Syarah Sullam At-Tawfiq dijelaskan bahwa hanya sebagian saja yang memakan manusia.
Perlu diketahui bahwa Yajuj dan Majuj akan mati di akhir zaman setelah melahirkan seribu anak akibat kawin dengan keturunannya. Dengan demikian terlihat bahwa kedua kelompok ini mempunyai jumlah yang sangat besar.
Yajuj dan Majuj diketahui terus bertumbuh, memakan kalajengking dan ular, serta membunuh siapa pun yang ditemuinya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa suku Yajuj dan Majuj bukanlah manusia biasa, walaupun mempunyai ciri fisik seperti manusia.
Dilihat dari ciri fisiknya, mereka berambut pendek, keriting, berwarna kekuningan. Mereka memiliki kelopak mata yang besar, tetapi matanya kecil dan terlihat sipit.
Namun umat Islam percaya bahwa Ya’juj dan Ma’juj tidak dapat memasuki tiga kota suci yaitu Mekkah, Madinah, dan Baitul Muqadas.