slot jepang

Bedah Buku Francis, Pope For The People: Mengungkap Kearifan Paus Fransiskus

Liputan6. Bedah buku digelar di Menara Kompas, Jakarta pada Kamis (29/8/2024).

Penyelenggaraan acara ini semakin populer menjelang kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia pada 3-6 September 2024.

 

Dalam sambutannya, Michael Trias Cuncajono menjelaskan bahwa buku ini adalah buku yang dilihatnya sendiri dari Paus Fransiskus, dan bukan biografi resmi.

“Saya tidak berani mengatakan bahwa saya telah menulis hidupnya. TIDAK! Karena tidak mungkin, kata Trias, mantan reporter Harian Kompas di Jakarta, Kamis (29/08/2024).

 

Menurut Trias, menulis kehidupan orang hebat seperti Paus Fransiskus membutuhkan banyak waktu dan banyak konsultasi dengan sosok tersebut. Sementara itu, ia hanya beberapa kali bertemu Paus Fransiskus dan melakukan pembicaraan dengannya.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi mengatakan, buku Paus Fransiskus “Paus untuk Rakyat” tidak hanya memberikan pengetahuan tentang citra Paus sebagai pemimpin dunia Katolik, tetapi juga memberikan pandangan mendalam tentang sejarah kepausan.

Buku Francis, Pope to the People, muncul karena sulitnya penulis mencari informasi tentang Vatikan. Untuk mengatasi masalah ini, penulis memutuskan untuk membuat buku tentang orang kulit putih sebagai pembawa pesan masa depan.

Dengan cara ini, buku ini juga memperluas pemahaman tentang Vatikan. Hal ini diterima oleh Prof. Sulistyovati Irianto, selaku pembicara dalam resensi buku Paus Fransiskus, Paus untuk Rakyat.

“Saya sangat mengapresiasi bila seorang reporter yang cerdas, sekalipun dia seorang duta besar, menyempatkan diri untuk menulis. Buku ini kaya akan informasi dan informasi. Prof. mengatakan: “Saya setuju buku ini tidak termasuk dalam kategori kehidupan”. Sulis.

“Sebaiknya buku ini disebut ‘kisah hidup’ karena menceritakan peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan Paus Fransiskus yang berdampak besar bagi dirinya, keluarganya, dan banyak orang,” lanjutnya.

Dalam Fransiskus, Paus bagi Umat, Paus Fransiskus digambarkan sebagai seorang pria rendah hati yang menolak tinggal di istana kepausan dan lebih memilih ruangan sederhana di dalam rumah. Ia dikenal karena kebebasan berbicara, disiplin diri, humor dan kerendahan hati.

Keinginan kuat Paus Fransiskus untuk mengubah dunia, menyebarkan nilai-nilai dan menjadikan dunia lebih baik mengancam mereka yang ingin mempertahankan status quo. Namun, inilah yang disukai kebanyakan orang.

Dalam kata pengantar buku setebal 340 halaman ini, Kardinal Ignatius Souchario mengungkapkan pentingnya mempelajari, memahami dan mencari cara untuk mengetahui pemikiran dan gagasan Paus Fransiskus.

Beberapa gagasan penting antara lain tanggung jawab untuk menjaga lingkungan dan memandang diri kita sebagai saudara dan saudari.

Kardinal Suhario berkata: “Jadi yang harus dicari bukanlah kunjungan Paus Fransiskus, tapi cara kita mempelajari, memahami dan mencoba memahami pemikirannya.”

Paus Fransiskus, yang berasal dari Argentina, telah mengubah cara pandang orang terhadap gereja dan dunia. Setelah terpilih sebagai Paus pada tahun 2013 Kardinal Jorge Mario Bergoglio, yang sekarang dikenal sebagai Paus Fransiskus, memilih jalan perubahan.

Paus Fransiskus lebih berfokus pada hubungan pribadi dibandingkan dogma dan kepemimpinan gereja. Ia percaya dalam membangun paroki dan komunitas yang sehat dengan pendekatan yang berpusat pada manusia.

Buku Fransiskus, Paus untuk Rakyat merupakan salah satu karya Michael Trias Kuncahyono, mahasiswa FISIP UGM. Karya Trias lainnya antara lain Paus Yohanes Paulus II: Perjalanan Polandia, Yerusalem: Kekudusan, Konflik dan Konsekrasi, Perjalanan, Gaza: Tanah Perjanjian, Intifada, Pembersihan Etnis, Lapangan Tahrir: Jantung ‘Revolusi Mesir’, Deep Moon di Bagdad, The Papers: Kisah Kemanusiaan dan Hubungan, Level #2 dan Kebijaksanaan di Era Pageblug.