CGS-CIMB Sekuritas Rilis 6 Waran Struktur Hari Ini 5 Februari 2024
tonosgratis.mobi, Jakarta – PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia resmi meluncurkan 6 produk penjaminan terstruktur. Waran terstruktur tingkat pertama didasarkan pada ekuitas di 6 perusahaan IDX30 dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar tinggi.
Daftar sahamnya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): BBCAYUCX4A, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI): BMRIYUCX4A, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): MDKAYUCX4A, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM): TLKMYUCX4A , PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR): UNVRYUCX4A dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO): GOTOYUCX4A.
CEO PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia Lim Kim Siah mengatakan penerbitan penjaminan terstruktur ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam melakukan investasi baru yang dapat diraih oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Dengan menerbitkan waran ini, kami menunjukkan komitmen kami kepada investor dan menawarkan berbagai produk investasi sesuai dengan kebutuhan investasi investor, khususnya investor ritel,” kata Lim saat listing, Senin (5/2/2024).
Lim berharap penerbitan waran terstruktur dapat membantu meningkatkan jumlah transaksi di pasar modal Indonesia dan menarik investor baru.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, produk penjaminan BEI bisa menjadi salah satu produk investasi yang mudah dipahami dan diminati investor. “Kami berharap produk ini dapat meningkatkan dunia usaha dan investor,” jelas Nyoman.
Nyoman mengungkapkan, jumlah langganan terstruktur baru meningkat drastis dari tahun 2022 yang hanya terdaftar 13 langganan terstruktur baru, menjadi 182 langganan terstruktur baru pada tahun 2023.
Selain itu, terdapat pertumbuhan bisnis yang hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022 ketika layanan ini pertama kali diluncurkan. Pada tahun 2022 rata-rata jumlah transaksi hanya sebesar Rp 2,6 miliar, namun pada tahun 2023 meningkat menjadi Rp 5,4 miliar.
Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkap ada tiga sekuritas yang akan menjadi penerbit jaminan terstruktur.
Pelaku S. Kepala Pengembangan Bisnis Structured Products BEI Pradapaningsih mengatakan, sudah ada satu sekuritas yang memiliki dan menerbitkan izin perdagangan penyedia likuiditas (LP). Selain itu, dua sekuritas lainnya masih mengembangkan sistem.
Sayangnya, dia tidak merinci efek mana yang akan menjadi penerbit waran terstruktur berikutnya.
“Tiga sedang (dalam persiapan), satu lagi mengakuisisi perusahaan sebagai LP dan dalam proses penerbitan, dan dua lagi dalam proses pengembangan sistem,” ujarnya pada Kamis (9/09) saat pelatihan pers virtual mengenai pasar modal (11/2023).
Diharapkan dengan cara ini ketiga emiten potensial tersebut mampu mendorong pengembangan dan perdagangan jaminan terstruktur.
Selain itu, BEI juga fokus memperdagangkan waran terstruktur untuk mencapai rata-rata nilai perdagangan harian (RNTH) sebesar 1 persen. Pasalnya, waran terstruktur merupakan salah satu produk non-ekuitas yang paling banyak dicari investor.
Faktanya, produk waran terstruktur ini baru diluncurkan pada tahun 2022. Namun BEI mengakui perdagangan harian waran terstruktur masih jauh dari target.
Pradapaningsih mengatakan, pihaknya optimistis perdagangan opsi yang terorganisir dapat meningkat di masa depan. Pasalnya, BEI terus melakukan pendampingan dan edukasi untuk menjangkau investor yang cocok dengan produk ini.
“Dibandingkan RNTH sebesar Rp 10 triliun per hari, masih cukup jauh dari target 1 persen,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Pengembangan Bisnis Derivatif BEI Pier Ridge optimistis dengan target 1 persen. akan tercapai jika melihat situasi investor yang semakin memperhatikan produk ini.
“Kalau menyasar bursa tetangga, Malaysia, Thailand, Singapura, mereka sudah lama punya struktur kewajiban, omzetnya 6%. pasar mereka. Kami yakin jika investor menjadi lebih sadar, kami bisa bersaing dengan tetangga kami,” kata Pier.
Dari sisi investor, jumlah investor pada penjaminan terstruktur relatif sedikit, masih berjumlah ribuan. Ke depan, BEI berharap dapat memiliki lebih dari 10.000 investor terorganisir.
Menurut Pradapaningsih, investor Structured Liability sebaiknya berusia 30-40 tahun dengan syarat sudah mengetahui risikonya, memiliki pendapatan stabil, dan juga merupakan investor aktif di pasar modal.
Setelah mengkajinya, BEI pun menilai produk penjaminan terstruktur ini cocok bagi investor yang aktif memperdagangkan saham.