Gmail Bikin Aturan Baru Soal Pengiriman Pesan Massal
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mulai April 2024, Google akan memberlakukan aturan baru untuk mengirim pesan massal. Aturan baru ini diterapkan untuk melindungi pengguna Gmail dari pesan massal yang tidak diminta.
Forbes melaporkan pada Sabtu (17/2/2024) saat peluncuran bahwa beberapa pengirim email pemasaran massal menerima pesan kesalahan tentang beberapa pesan yang dikirim ke akun Gmail. Namun, juru bicara Google mengatakan bahwa kesalahan spesifik seperti itu bukanlah hal baru tetapi sudah ada sebelum persyaratan otentikasi.
Google juga mengonfirmasi bahwa mulai bulan April, Google akan mulai menolak persentase tertentu dari lalu lintas email yang tidak patuh dan secara bertahap akan meningkatkan persentase penolakan. Misalnya, Google mengatakan bahwa dari 100 persen, jika 75 persen lalu lintas memenuhi kebijakan autentikasi pengirim email baru, 25 persen sisanya yang tidak mematuhi kebijakan tersebut akan ditolak.
Tidak jelas berapa persentasenya. Google mengatakan penegakan aturan baru akan dilakukan secara bertahap dan bertahap.
Tampaknya pendekatan yang perlahan namun pasti ini telah dimulai, karena sebagian kecil lalu lintas email yang tidak mematuhi kebijakan sudah mengalami penghentian sementara pada bulan ini. Google juga mengatakan bahwa pengirim massal memiliki waktu hingga 1 Juni 2024 untuk menerapkan berhenti berlangganan sekali klik untuk semua pesan komersial dan promosi.
Perubahan ini hanya mempengaruhi pesan massal yang dikirim ke akun Gmail pribadi. Pengirim email massal ke akun pribadi yang mengirim setidaknya 5.000 pesan per hari ke beberapa akun Gmail harus memverifikasi keaslian email keluar dan menghindari pengiriman email spam atau sampah.
Batas 5.000 pesan berlaku untuk email yang dikirim dari domain primer yang sama, berapa pun jumlah subdomain yang digunakan. Batas tersebut hanya perlu dicapai satu kali agar suatu domain dapat dianggap sebagai pengirim massal yang persisten.
Kebijakan ini tidak berlaku untuk pesan yang dikirim ke akun Google Workspace. Namun, hal ini berlaku untuk semua messenger, termasuk yang menggunakan Google Workspace. Anda harus memenuhi persyaratan baru.
Juru bicara Google mengatakan persyaratan tersebut diterapkan untuk meningkatkan keamanan di sisi pengirim dan memberi pengguna kontrol lebih besar atas apa yang masuk ke kotak masuk mereka. Bagi penerima, ini berarti mereka dapat percaya bahwa pengirim email yang mereka terima berasal dari orang atau organisasi tersebut, sehingga mengurangi risiko phishing karena penjahat sering mengeksploitasi celah otentikasi.
Padahal, kepatuhan terhadap persyaratan tersebut akan membantu pengirim untuk lebih efektif menjangkau mereka yang ingin menerima pesannya dan mengurangi risiko spoofing dan pembajakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, ujarnya.