Hati-Hati Salah Kaprah Umur Ban, Kode Tahun Produksi DOT Bukan untuk Konsumen
tonosgratis.mobi, Jakarta – Kode tahun pembuatan terletak di ujung kanan kolom DOT (Departemen Perhubungan) pada dinding samping ban. Namun, kode produksi ban, seperti tanggal kedaluwarsa, adalah untuk produsen, bukan konsumen.
Di masyarakat Indonesia, kesalahpahaman mengenai umur ban seringkali membuat pusing para pembeli ban. Banyak orang di Indonesia yang salah mengira bahwa ban produksi baru lebih baik karena umur ban dinilai berdasarkan kode.
Kode produksi ban berupa empat digit angka yang menunjukkan tahun pembuatannya. Dua angka menunjukkan minggu pembuatan dan dua angka terakhir menunjukkan tahun pembuatan.
Namun, hal ini bukan merupakan indikasi bahwa ban tersebut telah mencapai akhir masa pakainya. Satu-satunya indikator yang menentukan umur ban adalah tingkat keausan ban, serta informasi kode tahun pembuatan ban.
“Ada banyak informasi di luar sana yang mengatakan bahwa Anda perlu mengganti ban setiap lima tahun, atau dua tahun sekali. Mengganti ban setiap dua tahun adalah hal yang baik bagi kami (perusahaan ban), namun kami ingin memberikan ketenangan pikiran kepada pelanggan kami. ,” kata Customer Support Mohammad Fakhrul Roji dari PT Michelin Indonesia menjelaskan bahwa pelanggan harus segera berhenti mengkhawatirkan ban mereka.
Terkait kode produksi ban Divisi DOT, seorang pejabat bernama Bang Ro-ji menjelaskan, hasil pengujian internal Michelin menunjukkan tidak ada perbedaan performa antara ban baru produksi dan ban berumur 3 tahun.
Hasil pengujian yang kami lakukan menunjukkan bahwa ban yang diproduksi hari ini keluar dari pabrik dan digunakan untuk pengujian sore ini, datanya sama dengan ban yang diproduksi tiga tahun lalu. Kondisi pengeremannya sama, kondisi pengeremannya sama. sama, tapi penanganannya tidak berubah,” jelas Rosie.
Ban bekas bukan mengacu pada DOT. Ban bekas adalah ban yang pertama kali dipasang di pelek, diisi udara, dan diperuntukkan untuk jalan raya. Hanya umur bannya saja, jelas Rozzi. .
Jika kode tahun pembuatan tidak digunakan sebagai indikator umur ban, Anda mungkin bertanya-tanya apa sebenarnya tujuan dari kode yang tertera di samping ban Anda.
Menurut Rozzi, kode tersebut ditujukan untuk produsen dan bukan untuk memberikan informasi kepada konsumen. Maksudnya, untuk memudahkan produsen melakukan ‘recall’ jika terjadi kesalahan produksi.
Hal ini juga menjelaskan mengapa kode produksi menentukan minggu kesepuluh tahun pembuatan daripada menggunakan format tanggal-bulan-tahun.
Jika keputusan penarikan diambil, persediaan pasar akan dikembalikan berdasarkan volume produksi pada minggu terjadinya kesalahan produksi.
“Misalnya terjadi pemisahan pada minggu 10 tahun 2024, artinya ada risiko pemisahan pada minggu itu di seluruh alat produksi. Untuk mengisolasinya, kita batasi (di pasaran). Padahal tujuannya untuk mencegah produksi. kesalahan. Jika kamu melakukan ini, kami akan mengkarantina kamu”, jelas Ruji.
Misalnya mati lampu, genset tidak menyala, dan produksi tetap berjalan. Tiba-tiba kami tidak menyadarinya. Kami dikarantina selama seminggu, tambah Rosie.
Namun, ban adalah barang yang tahan lama, dan mengingat elastisitas karet ban, ban akan aus seiring berjalannya waktu. Kebanyakan produsen menjamin kualitas ban hingga 5 hingga 6 tahun setelah keluar dari pabrik.
Rosie mengatakan, untuk ban produksi Michelin, kualitas ban dijamin hingga enam tahun sejak pembelian, bukan sejak pengiriman dari pabrik. Padahal, secara teknis ban Michelin mampu bertahan hingga 10 tahun.
Namun Michelin Indonesia memiliki kebijakan menarik stok produksi berusia empat tahun dari pasar untuk menjaga kesegaran persediaan. Namun konon sangat sulit menemukan ban dengan DOT lebih dari 4 tahun di pasaran.
Berbagi tips menjaga kualitas ban, Rozzi menyarankan pengguna untuk mengecek performa ban secara berkala. Jika Anda berpikir ban Anda akan digunakan untuk keperluan sehari-hari dan tidak cepat aus, katanya, jangka waktu ideal untuk memeriksa ban Anda adalah lima tahun.
Idealnya, setelah lima tahun digunakan, Anda harus memeriksa secara visual apakah ban tersebut masih layak pakai, kata Rozzi.
Sambil bercanda ia berkata, “Secara teknis, ban bisa bertahan hingga 10 tahun tapi tidak ada yang mau menggunakannya selama 10 tahun, bukan?”