REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Para astronom telah menemukan prosesi superkluster galaksi raksasa, kumpulan galaksi dan gugus galaksi terbesar di alam semesta. Contoh paling menarik dari 662 superkluster baru ini terletak sekitar tiga miliar tahun cahaya dari Bumi dan disebut “Superkluster Einasto”.
Superkluster khusus ini dilansir Space pada Kamis (21/3/2024) dan diberi nama untuk menghormati ahli astrofisika Estonia Jean Einasto. Einasto adalah salah satu penemu struktur alam semesta berskala besar.
Super Cluster Einasto memiliki massa sekitar 26 kuadriliun matahari. Superkluster ini sangat besar sehingga diperlukan 360 juta sinyal cahaya untuk berpindah dari satu sisi ke sisi lain.
Penemuan ini dapat membantu para ilmuwan lebih memahami bagaimana kumpulan galaksi yang sangat besar ini bersatu. Pada akhirnya, ini juga dapat membantu menjawab pertanyaan tentang materi gelap dan energi gelap.
Meskipun superkluster lain tidak dapat menandingi superkluster Einasto, namun massa dan ukurannya jelas tidak berkurang. Dari sampel yang ditemukan, tim yang dipimpin astronom dari Observatorium Tartu mampu menghitung rata-rata massa dan ukuran superkluster tersebut.
Para peneliti menemukan bahwa massa khas superkluster dalam kumpulan ini adalah sekitar enam kuadriliun massa matahari, sedangkan ukuran superkluster pada umumnya adalah sekitar 200 juta tahun cahaya. Sebagai ilustrasi, rata-rata superkluster berukuran sekitar 2.000 kali lebih besar dari Bima Sakti. Dari segi massa, jika Matahari memiliki massa yang sama dengan bola golf, salah satu superkluster tersebut akan memiliki massa yang sama dengan Gunung Everest.
Meneliti sifat-sifat superkluster ini, tim menemukan bahwa cluster galaksi di supercluster lebih besar dibandingkan di luar cluster masif. Hal ini menunjukkan bahwa galaksi di superkluster tumbuh dan berevolusi secara berbeda dibandingkan galaksi di luarnya.
Meskipun superkluster memiliki massa yang sangat besar, setiap galaksi memiliki kepadatan yang lebih rendah dibandingkan galaksi lainnya. Alasannya adalah karena massa yang sangat besar ini tersebar dalam jumlah yang sangat besar. Namun kepadatan galaksi superkluster cukup besar sehingga menimbulkan efek gravitasi yang besar terhadap materi di superkluster itu sendiri.
Ini termasuk kandungan materi gelap di superkluster, bentuk materi paling misterius di alam semesta. Pasalnya, material ini tetap tidak terlihat oleh mata manusia karena tidak berinteraksi dengan cahaya.
Penyelidikan lebih lanjut terhadap superkluster ini dapat membantu mengungkap misteri paling mendesak lainnya di alam semesta, yaitu sifat energi gelap. Energi gelap adalah nama alternatif yang diberikan untuk gaya yang mempercepat perluasan alam semesta. Artinya, galaksi-galaksi bergerak menjauhi kita lebih cepat dan juga menjauhi satu sama lain seiring berjalannya waktu.