Ini Inovasi dan Terobosan yang Dilakukan Bukit Asam Selama 5 Tahun Transformasi BUMN
tonosgratis.mobi, Jakarta PT Bukit Asam Tbk atau PTBA terus melakukan transformasi di seluruh aspek operasional untuk menjadi perusahaan energi terkemuka yang ramah lingkungan. Salah satu caranya adalah melalui diversifikasi perdagangan yang sejalan dengan transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan yang berkelanjutan.
Sekretaris Jenderal PT Bukit Assam TBK (PTBA) Niko Chandra mengatakan, seiring transformasi BUMN selama 5 tahun, pihaknya mencari inovasi dan prestasi baru untuk mencapai visi menjadi kelas dunia. Perusahaan energi yang sadar lingkungan.
Ia juga mengatakan, perseroan bersama PT Angkasa Pura II (Persero) telah membangun PLTS di Bandara Soekarno-Hatta yang telah beroperasi penuh sejak Oktober 2020. PLTS tersebut berkapasitas maksimal 241 kilowatt-peak (kWp) dan dipasang di gedung Airport Operations Control (AOCC).
“Selain PT Angkasa Pura II, PTBA juga bekerja sama dengan Jasa Marga Group untuk mengembangkan PLTS di jalan tol. PLTS di jalan tol Bali-Mandara berkapasitas 400 kWp telah selesai dibangun dan mulai beroperasi pada 21 September 2022,” kata Nico. .
Ia menegaskan, PTBA berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah untuk mendorong pengurangan batubara. Nico mengatakan, kerja sama tengah dijalin dengan berbagai organisasi seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan berbagai perguruan tinggi untuk mendorong peningkatan nilai batu bara.
“Melalui berbagai kolaborasi serta penelitian dan pengembangan, kami berharap dapat menciptakan peluang inovasi dan diversifikasi berdasarkan skala ekonomi, untuk mencapai pengurangan konsumsi batu bara,” kata Niko.
Sebagai anggota MIND Identity Group, PTBA terus memperkuat perannya dalam menjaga ketahanan energi nasional. Hal ini terlihat dari meningkatnya pasokan batubara PTBA untuk kebutuhan dalam negeri khususnya listrik.
Nico mengungkapkan, pemungutan bea pasar dalam negeri (DMO) PTBA pada 2023 tercatat sebesar 21,4 juta ton. Dikatakannya, pengakuan DMO dari PTBA sebesar 14,1 juta ton pada tahun 2020, kemudian 16,1 juta ton pada tahun 2021, dan 19,2 juta ton pada tahun 2022.
“Kementerian BUMN mendorong seluruh BUMN untuk meningkatkan perannya sebagai agen pembangunan, dan untuk itu PTBA berperan untuk terus membantu memperkuat ketahanan energi nasional,” jelasnya.
Nico juga mengungkapkan, berkat perubahan yang terus dilakukan, PTBA mampu meraih kinerja positif di tahun 2023 dengan membukukan pendapatan Rp 38,5 triliun dan laba bersih Rp 6,1 triliun.
“Perubahan yang dilakukan Kementerian BUMN akan membuat kita lebih bersabar dalam waktu dekat dan ini akan menjadi langkah kita yang lebih baik bagi BUMN untuk meningkatkan daya saing, sehingga kita bisa lebih kompetitif dalam menghadapi tantangan.” dikatakan. katanya.
“Dengan cara ini, kita dapat terus mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial,” tambah Nico.
(*)