Kemenkes-Tanoto Foundation Buat Modul Pembelajaran Digital untuk Kader Posyandu
JAKARTA – Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan Tanoto Foundation mengembangkan modul pembelajaran digital. Modul tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas 1,5 juta kader posyandu untuk menguasai 25 kompetensi inti.
Kompetensi tersebut antara lain kemampuan menjelaskan kegunaan buku KIA kepada orang tua anak kecil, kemampuan memberikan edukasi ASI Eksklusif dan MPASI kaya protein hewani sesuai usia anak, dan kemampuan menerapkan komunikasi interpersonal.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat menerima kunjungan Tanoto Foundation di kantornya beberapa waktu lalu mengatakan, kader posyandu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Oleh karena itu saya berharap penerapan LMS (Learning Management System) dapat segera diterapkan di tingkat nasional sehingga kadernya memiliki 25 keterampilan/kompetensi inti, kata Menkes seperti dikutip, Minggu (3/10/2024). .
Baca Juga: 260 Mahasiswa Dikukuhkan Sebagai Sarjana Teladan 2024
Menkes juga mengapresiasi Tanoto Foundation yang terus membantu pemerintah dengan mendukung program-program khususnya di bidang kesehatan. Ia berharap lembaga filantropi ini terus berkontribusi dalam isu pencegahan dan promosi serta programnya dapat diperluas ke seluruh Indonesia.
Kerja sama Tanoto Foundation dan Kementerian Kesehatan di lapangan untuk meningkatkan kapasitas petugas posyandu dan mempercepat transformasi digital kesehatan telah dimulai pada tahun 2023.
“Saat ini seluruh 78 modul pelatihan kader posyandu sudah masuk dalam platform Plataran Sehat, yaitu sistem manajemen pelatihan milik Kementerian Kesehatan. Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Barat,” kata Inge Kusuma, direktur Tanoto Foundation Indonesia.
Baca Juga: Beasiswa Tanoto Foundation Ciptakan 160 Pemimpin Masa Depan
Pada saat yang sama, percepatan transformasi digital layanan kesehatan nasional melalui platform SATSEHAT sangat penting untuk memastikan sistem pengelolaan data kesehatan nasional menjadi lebih komprehensif dan berkelanjutan. “Kami juga mendukung terciptanya sistem dashboard eksekutif untuk monitoring dan evaluasi yang akan memudahkan analisis, pengambilan keputusan, dan pengambilan kebijakan secara komprehensif di bidang kesehatan,” tambah Inge.