tonosgratis.mobi, Jakarta – Staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan, tidak ada anggota DPR RI aktif yang menjabat sebagai komisaris di BUMN. Selanjutnya, Kota Nurizka Puteri Jaya diangkat menjadi Komisaris Utama PT Pupuk Sriwijaja Palembang.
Siti Nurizka sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota Komisi III Fraksi Gerindra, kata Arya. Selain aktif sebagai anggota DPR, ia juga menegaskan pengurus partai politik tidak bisa menjabat sebagai komisaris BUMN.
“Kami sudah sampaikan, tidak mungkin seseorang yang belum mengundurkan diri diangkat atau menduduki banyak jabatan politik. Dia tidak bisa menjadi pengurus partai politik, dia tidak bisa menjadi anggota DPR, itu tidak mungkin, dia sudah melakukan itu dia mengundurkan diri, dan sebelumnya di Komisi III,” kata Arya saat ditemui di Kementerian BUMN, Rabu (12/6/2024).
Dia menilai Pemkot memahami aspek hukum yang disyaratkan BUMN. Mengingat mitra Komisi III DPR RI adalah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kejaksaan Agung, dan Polri.
“Jadi menurut saya ada bagian untuk hal-hal seperti ini yang diawasi oleh komisaris juga. ” katanya.,
Meski demikian, Arya menegaskan, hal tersebut bukan berarti Pusri sedang menghadapi tuntutan hukum. Namun, situasi di Kota Nurizka diharapkan mampu membantu pengawasan dari aspek hukum.
“Kami tidak mengatakan mereka punya kasus hukum, tidak. Tapi dia akan mendukung dukungan untuk Pupuk Srividjaja, dan dia juga bisa mendukung holding untuk memantau masalah hukum. Apakah Anda meragukan anggota DPR? Komisi III Bidang Hukum, lanjut Arya Sinulingga.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulinga membeberkan alasan pengangkatan Simon Aloysius sebagai Komisaris Utama dan Kondro Kirono sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero). Ia membantah pemilu keduanya merupakan pemilu politik.
Kabarnya, Simon Aloysius merupakan politikus Partai Gerindra yang dipimpin Presiden baru Prabowo Subianto. Selain itu, Kondro Kirono juga pernah berkarier di kepolisian dan dikenal sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Arya menegaskan, terpilihnya Simon bukan berdasarkan intrik politik. Namun, itu sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Ia mengatakan, ia kemudian mengangkat Basuki Tjahaja Purnama sebagai komisaris Pertamina.
“Di Pertamina, Pak. Ahok mengundurkan diri, begitu Pak. Ahok di Cymud sempat heboh, kita tidak, dia tegas, dia ngotot, dan dia juga membuktikan bahwa dia tegas di Pertamina, semua menerima ini,” kata Arya di kantor Kementerian BUMN, Rabu (12/6). /2024).
Karena aksi demonstrasi tersebut, dia meminta agar penunjukan komisaris BUMN oleh pemegang saham tidak dianggap murni politik. Namun, sejumlah tokoh politik menduduki kursi komisaris.
Artinya jangan curiga dulu. ‘Oh, balas dendam ke Q’hok’ itu dulu. Nah, tanya saja ke pihak Pertamina, bagaimana pengawasannya. Karena itu memang perlu, itu adalah pengawasan, bukan operasi teknis,” tegasnya.
Sementara terkait Condro Kirono, Arya mengatakan Pertamina membutuhkan sosok yang memahami aspek hukum. Ini juga termasuk seseorang dengan pengalaman polisi.
“Itu kebijakan Pertamina yang membutuhkan orang-orang yang punya pengalaman di kepolisian. Banyak, dan sejak dulu setiap BUMN harusnya ada polisi, tentara, mantan polisi, mantan tentara, mantan jaksa,” ujarnya. . Dia.
Arya Sinulina menambahkan, “Karena kami ingin melindungi BUMN dari segi kepatuhan hukum, pengawasan hukum. Mereka memantau, bukan aktif.”