Kepala BSKAP: UN Dihapus Seharusnya Tak Mengubah Peluang Masuk Kampus Luar Negeri
JAKARTA – Pembatalan ujian nasional (BMG) menyulitkan siswa yang ingin belajar di Eropa. Kepala BSKAP Kemendikbud pun menjawab pertanyaan tersebut.
Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Penilaian Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan perlunya membedakan antara ujian kelulusan, ujian seleksi, dan sistem pemantauan dan evaluasi.
Baca juga: Ujian Nasional Nasional Bikin Belajar di Eropa Susah, Pendidikan dan Kebudayaan: Bisa Daftar Langsung ke Australia
Ketiga ujian tersebut memiliki fungsi dan ciri yang berbeda. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghapus ujian nasional sebagai ujian akhir, ujarnya.
Meski Ujian Negara sudah tidak diselenggarakan lagi karena sapaan Nino, siswanya lulus, namun Ujian Masuk PTN tetap diselenggarakan bagi siswa yang ingin kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Baca Juga: Profil University of Twente Berhenti Terima Lulusan Indonesia Setelah Kampus Belanda Batalkan Ujian Nasional
Dijelaskannya, mengingat UN merupakan ujian akhir dan bukan ujian seleksi, maka penghapusan UN tidak boleh mengubah akses terhadap perguruan tinggi di dalam dan luar negeri.
Menurut Kepala BSKAP, selama UN masih berlangsung di Indonesia, siswa lulusan Indonesia tidak bisa langsung mendaftar ke perguruan tinggi luar negeri seperti Jerman.
Sebab, di Jerman persiapan masuk perguruan tinggi akademik berada di SMA (gimnasium) kelas 13, sedangkan di Indonesia SMA berada di kelas 12.
Baca juga: Ujian Nasional Dibatalkan, Lulusan Indonesia Bilang Sulit Masuk Kampus Belanda, Jerman