Kiamat Makin Dekat, Tanda Ini Sudah Mulai Muncul di Hutan
tonosgratis.mobi Tekno – Pemanasan global mulai menunjukkan tanda-tanda “kiamat” di hutan yang bisa membuat manusia tercekik.
Jumat, 10 November 2023 ScienceAlert melaporkan bahwa penelitian Gregory Goldsmith dan timnya di Chapman University di California menemukan bahwa beberapa kawasan hutan tropis mendekati ambang batas suhu yang mengganggu fotosintesis.
“Penelitian menunjukkan bahwa dedaunan hutan tropis telah melampaui ambang batas suhu kritis di beberapa tempat dan waktu,” kata Goldsmith.
Pepohonan di hutan tropis mampu berfotosintesis pada suhu hingga 46,7 derajat Celcius. Namun kemampuan spesies berbeda-beda bergantung pada jumlah pohon, daun, dan kanopi, jelas peneliti.
Jadi tim dari Northern Arizona University menggunakan data dari sensor ECOSTRESS NASA untuk mengukur suhu permukaan dan menentukan daun hutan tropis mana yang “panas” dan tidak dapat berfotosintesis.
Data yang dikumpulkan melalui survei satelit pada tahun 2018-2020 diverifikasi oleh sensor permukaan yang ditempatkan di lima hutan hujan di Brasil, Puerto Riko, Panama, dan Australia.
Berdasarkan analisa, suhu hutan mencapai 34 derajat Celcius pada musim kemarau, namun sebagian dedaunan mencapai 40 derajat Celcius. Sebagian kecil daun, yaitu 0,01% dari sampel, melebihi suhu kritis (46,7°C) setidaknya satu kali selama musim kemarau.
“Meski masih jarang terjadi, suhu ekstrem dapat berdampak buruk pada fisiologi daun dan dapat diklasifikasikan sebagai kejadian langka dengan kemungkinan dampak yang rendah,” kata laporan penelitian tersebut.
Menurut laporan ScienceAlert, pohon menutup pori-pori daunnya untuk menghemat air selama suhu ekstrem.
Namun jika stomata tertutup, daun akan mati karena tidak dapat “beregenerasi” sendiri melalui respirasi. Pada musim kemarau, saat tanah mengeras, pengaruh cuaca panas semakin kuat.
“Percaya atau tidak, kita tidak tahu pasti mengapa pohon mati,” kata Goldsmith. Pemahaman ilmiah mengenai pengaruh panas dan kekeringan, air dan panas terhadap tanaman masih sangat terbatas.
Tim peneliti kemudian menggunakan data tersebut untuk pemodelan guna memahami respons hutan tropis terhadap kenaikan suhu dan kekeringan.
Simulasi menunjukkan bahwa sebanyak 1,4 persen pucuk hutan mungkin berhenti berfotosintesis di masa depan karena pemanasan global. Jika pemanasan global melebihi 3,9 derajat Celsius, tidak semua hutan akan bertahan. Daun-daun akan layu dan semua pohon di hutan akan mati satu per satu.
Peneliti menegaskan, angka tersebut hanyalah kemungkinan. Efek yang kuat dapat terjadi pada suhu yang berbeda. Oleh karena itu, pengurangan emisi dan pencegahan deforestasi sangat penting untuk melindungi hutan tropis. Kiamat digital sedang mengintai, ransomware super canggih mengubah data perusahaan menjadi sampah. Ransomware canggih mengubah data perusahaan menjadi sampah. tonosgratis.mobi.co.id 16 Desember 2024