slot jepang

Luncurkan Program Keluarga SIGAP, Ajak Anak Lakukan Perubahan dengan Perilaku Positif

tonosgratis.mobi, Jakarta Program Keluarga SIGAP merupakan kampanye terpadu untuk seluruh keluarga di Indonesia yang fokus pada pemberantasan gizi buruk. SIGAP merupakan singkatan dari Siaga Dukung Kesehatan, Siap Hadapi Masa Depan. Program ini merupakan aliansi tiga mitra yang bergerak di bidang kesehatan, antara lain Gavi, Unilever dan Power of Nutrition, yang dilaksanakan oleh GroupM, perusahaan yang bergerak di bidang media dan pemasaran.

Ketiga perusahaan tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak Indonesia memiliki peluang yang lebih baik untuk tumbuh kembang di masa depan dengan memberikan pendekatan holistik kepada orang tua dan anak tentang pentingnya vaksinasi tepat waktu, cuci tangan pakai sabun, dan pola makan bergizi.

Program ini diluncurkan berdasarkan inspirasi dari program asal India bernama Safal Shuruaat yang berarti “awal yang sukses” pada tahun 2018 hingga 2023. Didorong oleh para mitra sendiri, mereka akhirnya melakukan aksi langsung untuk orang tua dan anak-anak muda di pedesaan India dengan peningkatan vaksinasi rotavirus dan campak sebesar 30 persen pada anak di bawah usia dua tahun dan terlihat peningkatan yang sangat signifikan dalam perilaku cuci tangan pakai sabun.  Berdasarkan keberhasilan program ini, program Keluarga SIGAP bertujuan untuk mereplikasi apa yang telah dilakukan program Safal Shuruaat demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di Indonesia.

“Salah satu inisiatif Kementerian Kesehatan dalam rangka program GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) adalah meningkatkan budaya hidup dan praktik hidup sehat, yang kemudian berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. masyarakat, khususnya anak-anak. . Selain itu, Kementerian Kesehatan tetap berkomitmen untuk meningkatkan gizi masyarakat khususnya anak balita agar ke depannya menjadi generasi yang lebih berkualitas. “Kami mengapresiasi inisiatif program ini yang dapat meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat dengan mengedepankan praktik pola hidup sehat yang positif,” ujar Mahmud Fauzi, SKM, M.Kes., Ketua Bidang Standar Kecukupan Gizi dan Mutu Pelayanan Gizi KIA. Tim, Direktorat Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan.

Pada tahap pertama yang dilaksanakan pada tahun 2022, program ini dirancang dan dilakukan penelitian dengan pertemuan dengan berbagai mitra terkait untuk menjadi landasan pembentukan program ini.

Tahap kedua dari program ini merupakan pilot project yaitu pelaksanaan, pelaksanaan dan pemantauan yang berlangsung pada bulan Januari hingga Juni 2024.

Proyek percontohan ini berfokus pada masyarakat Kabupaten Bogor (Jawa Barat) dan Kabupaten Banjar (Kalimantan Selatan), yang diidentifikasi oleh pemerintah Indonesia sebagai wilayah yang banyak terdapat kasus stunting, diare, dan pneumonia serta cakupan vaksinasi yang kurang optimal. Harapannya, program ini dapat dilaksanakan dalam skala yang lebih besar di masa depan.

Mereka memberikan edukasi dan akses cuci tangan pakai sabun, makanan bergizi dan vaksin karena menurut hasil penelitian mereka, masih kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya memadukan cuci tangan pakai sabun dan nutrisi serta vaksinasi bagi kesehatan anaknya. sangat penting.

“Memastikan praktik kesehatan yang positif, terutama vaksinasi rutin yang lengkap dan terjadwal serta mencuci tangan pakai sabun, dapat melindungi masyarakat dari penyakit yang dapat dicegah seperti diare dan pneumonia.” mencapai hasil yang diharapkan yaitu meningkatkan kesadaran dan juga praktik perilaku kesehatan,” kata dr Yasna Khairina, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar.

Program Keluarga SIGAP menawarkan materi interaktif yang dapat menarik perhatian dan tentunya mendidik orang tua dengan lebih efektif. Juga dengan hadirnya tenaga kesehatan di wilayah kabupaten. Banjar Bogor dan Kab dilatih untuk melakukan hubungan masyarakat yang efektif dan menarik perhatian masyarakat melalui berbagai media interaktif.

“Untuk menyampaikan pesan secara efektif kepada keluarga, kami menyadari bahwa pendidikan konvensional saja tidak cukup,” kata Ardi Prastowo, ketua tim program keluarga SIGAP.

Program ini mencakup lima misi yang dirancang dan dilakukan dalam tahap percontohan. Misinya adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi keluarga yang masih ragu untuk melakukan vaksinasi dan hubungi orang tua, panutan, dan influencer dengan komunikasi kontekstual untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong mereka untuk melakukan vaksinasi pada anak.

2. Menginspirasi orang tua dengan informasi cuci tangan pakai sabun, nutrisi dan vaksinasi melalui media digital, pesan WhatsApp dan influencer media sosial.

3. Memperkuat peran ayah dalam mengambil keputusan mengenai penitipan anak melalui sesi yang didedikasikan untuk ayah, menyoroti pentingnya peran laki-laki sebagai ayah dan mendukung ibu sebagai pendamping anak.

4. Melibatkan masyarakat dalam berbagai diskusi penting mengenai cara mengurangi dampak penyakit menular dengan mengerahkan tenaga kesehatan, bidan, tokoh masyarakat dan agama serta guru. TV dan radio lokal akan digunakan untuk berbagi kisah sukses, termasuk wawancara dengan pahlawan lokal.