Pertamina Hulu Mahakam Punya Kapal Berbahan Bakar Diesel Dicampur LNG
tonosgratis.mobi, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan pengoperasian prototipe Dual Diesel Vessel (DDF) milik PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Peresmiannya berlangsung Senin pekan lalu di Pelabuhan Somber Balikpapan, Kalimantan Timur.
Arifin mengapresiasi inisiatif yang dilakukan Pertamina Hulu Mahakam dalam mendukung program pemerintah dalam menurunkan emisi sejalan dengan tujuan net zero emisi (NZE) pada tahun 2060 atau lebih awal.
“Peresmian prototype DDF Crewboat ini merupakan bukti nyata partisipasi aktif perusahaan migas Indonesia yang dapat memberikan manfaat signifikan bagi PHM dan masyarakat luas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (13/08/2024).
Dunia sedang bergerak menuju energi hijau. Termasuk di sektor transportasi, dimana Organisasi Maritim Internasional (IMO) juga telah merumuskan penggunaan bahan bakar transportasi ramah lingkungan dengan emisi rendah atau nol.
Jadi inisiatif Crewboat itu untuk kapal hybrid. Sistem dual diesel sebaiknya kita evaluasi, tentunya melalui kajian dengan perhitungan yang matang, sehingga bisa diterapkan dengan baik untuk mengurangi emisi dan efisiensi bahan bakar, jelas Arifin.
Arifin berharap inisiatif modifikasi kapal DDF ini dapat segera diterapkan pada kapal lain karena memiliki efisiensi yang sangat tinggi.
“Kapal DDF itu akan diuji coba selama satu tahun. Nanti bisa diperluas ke kapal lain. Nanti dari hasilnya kita akan mengkaji hal-hal apa saja yang sebenarnya bisa menimbulkan inisiatif dan motivasi para pengusaha kapal. investasi”. , mereka bisa berinvestasi lagi untuk melakukan perubahan,” jelas Arifin.
Selain itu, Arifin mengatakan penggunaan kapal DDF akan memaksimalkan produksi gas dalam negeri dan tidak bergantung pada minyak yang harganya semakin tinggi.
“Karena kita lihat sekarang, dengan konstelasi geopolitik yang ada, harga minyak mentah bisa dikendalikan dan kemungkinan tidak sampai di bawah $70 per barel. Jadi jika harga turun sebesar 5, output akan turun lagi sebesar 9. Sekarang perhatikan. , bagus seperti yo-yo Tantangan ini harus kita manfaatkan dengan memanfaatkan sumber energi yang ada di dalam negeri, tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengapresiasi upaya PHM dengan kapal DDF. Hal ini merupakan wujud nyata implementasi rekomendasi IMO yang dilakukan Indonesia untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim melalui pengurangan emisi transportasi laut.
“Dengan melakukan berbagai upaya, termasuk green pelayaran, hal ini sejalan dengan apa yang digagas oleh IMO dan harus kita dukung serta kita harus mengurangi kewajiban penggunaan bahan bakar rendah sulfur,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama PHM Setyo Sapto Edi mengatakan teknologi kapal DDF merupakan bagian dari efisiensi transportasi PHM. Jika menggunakan kapal diesel maka akan mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 1.500 liter per hari dan dengan menggunakan DDF solar yang digunakan hanya sekitar 40% dan sisanya 60% berupa gas alam cair (LNG).
“Efisiensi yang kita peroleh dari crew boat adalah jika kita perkirakan konsumsi bahan bakar sehari sebesar 1.500 liter, dan setelah diubah menjadi kapal DDF, kita akan mengganti 60% konsumsi bahan bakar tersebut dengan LNG 30 MMBTU, maka efisiensi yang kita dapat. dapatnya sekitar Rp 12 juta per hari,” jelas Setyo.
Sebagai informasi, Crewboat DDF merupakan kapal dengan mesin diesel yang dimodifikasi sehingga mesinnya dapat dijalankan dengan bahan bakar campuran solar dan LNG. Teknologi ini tidak sepenuhnya menghilangkan penggunaan solar, namun akan mengurangi penggunaan solar. Silinder LNG akan ditempatkan di kompartemen tangki bahan bakar.
Dari hasil kajian PHM, potensi optimalisasi penggunaan DDF akan mengurangi penggunaan solar sekitar 6.050 kiloliter per tahun untuk 10 kapal berawak yang beroperasi di lepas pantai WK Mahakam dan berpotensi menurunkan biaya operasional masing-masing sebesar USD 4,1 juta. tahun.
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) merupakan anak perusahaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai subholding hulu dari Pertamina. PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai dengan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).