slot jepang

Rupiah Perkasa Lawan USD 6 Juni 2024, Diramal Menguat ke 16.200

tonosgratis.mobi, Indeks dolar AS dari Jakarta atau USD kembali menguat pada Kamis 6 Juni 2024.

Dolar menguat di tengah kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi AS, memberikan perkiraan inflasi yang lebih lemah dan memberikan kepercayaan lebih kepada The Fed untuk mulai menurunkan suku bunga.  “Sekitar dua pertiga ekonom memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan September untuk mengimbangi berita pengurangan pasokan baru-baru ini, menurut jajak pendapat Reuters dari 31 Mei hingga 5 Juni,” kata direktur PT. Laba Forexindo Futures, Ibrahim Assuibi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/6/2024).

Namun, kemungkinan penurunan suku bunga melemah karena aktivitas di sektor jasa AS, yang menyumbang sebagian besar output perekonomian AS, kembali tumbuh pada Mei 2024.

“Investor kini menantikan pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis, di mana bank tersebut diperkirakan akan menurunkan suku bunga deposito dari rekor 4%. Tetap moderat,” kata Ibrahim.

Selain itu, sentimen terhadap Tiongkok telah memburuk dalam beberapa sesi terakhir karena para pedagang menunggu lebih banyak sinyal mengenai rencana negara tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Rupee menguat pada Kamis 6 Juni 2024

Rupiah berakhir menguat 23 poin pada perdagangan Kamis sore (6/6), melemah 10 poin menjadi 16.263 dari sebelumnya 16.286.

Sementara itu, pada perdagangan besok, rupee akan bergerak fluktuatif namun ditutup pada level 16.220 – 16.200, prediksi Ibrahim.

 

Disclaimer: Artikel ini merupakan produk majalah yang berupa opini audiens. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli, menahan atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan ini.

 

Pemerintah berencana menggabungkan Kementerian Pajak dan Direktorat Jenderal Pajak sebagai Badan Pendapatan Negara (BOPN) sejalan dengan program kampanye Prabowo-Gibran saat debat Pilpres 2024.

Tujuan konsolidasi ini adalah untuk mengurangi defisit, sehingga utang tidak bertambah lagi di bawah pemerintahan baru. 

Potensi penerimaan Negara Ibrahim masih tinggi, yakni mencapai sekitar Rp 500 triliun, namun bukan karena menambah beban masyarakat dengan menaikkan tarif pajak.  

Salah satunya, dengan mempertimbangkan posisi produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2023 yang berada di level Rp, juga dapat menghimpun pendapatan utama dari pajak dengan memperkecil luas wilayah shadow economy. 20,892 triliun, 60% atau sekitar Rp. Dia menjelaskan, 12.000 triliun itu adalah konsumsi rumah tangga.

Sementara konsumsi rumah tangga yang tercatat dalam penerimaan pemerintah dari Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Satuan Barang Mewah (PPN/PPnBM) pada tahun 2023 hanya sebesar Rp. 737,64 triliun. 

 

“Pemerintah ingin mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan bagi negara. Dari total aset milik BUMN senilai Rp 10.000 triliun, perusahaan pelat merah tersebut hanya menyumbang sedikit terhadap pendapatan negara,” Ibrahim. dikatakan. .

“Kalau dilihat dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) BUMN tercatat hanya Rp 82,06 triliun. Pemerintah (perlu) menambah aset BUMN untuk menambah penerimaan negara. Untuk itu keberadaan BPN tersendiri. Dikatakannya, Departemen Umum Perpajakan dan “Komisioner Departemen Pajak dan Departemen Pajak Kementerian Keuangan dapat mengatasi masalah ini”.