slot jepang

Skandal Guru Besar, Akreditasi Universitas Lambung Mangkurat Anjlok Jadi C

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN – Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof Ahmad Alim Bachri memastikan izin A untuk kampusnya tidak akan dicabut. Ia berdalih ULM hanya menerima pemberitahuan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) karena adanya pembatalan serangkaian surat keputusan (SK) guru karena beberapa hal.

Oleh karena itu, ULM hanya diberi waktu dua bulan oleh Dewan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi untuk mengajukan reakreditasi atau akreditasi ulang setelah adanya sanksi terkait kasus guru tersebut, ” katanya di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat ( 9). /27/2024).

Menurut Alim, juga dibentuk kelompok penjaminan baru yang diselenggarakan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Iwan Aflanie dan Presiden Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP), Prof. Mereka harus menyelesaikan persiapan sertifikat bulan depan.

Terkait tudingan ikut mafia surat kabar dalam kasus guru tersebut, Alim mengaku meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melepaskan kerabatnya. Bahkan, surat pengunduran diri tersebut rencananya akan diserahkan langsung ke perusahaan tersebut di Jakarta, Senin pekan depan.

Untuk menghindari kejadian serupa, Alim binaan ULM telah memperbarui tata cara pengajuan permohonan kenaikan jabatan di tingkat jabatan fakultas, mulai dari asisten khusus hingga sumber, dan lima tingkat verifikasi. “Kami juga telah mendirikan book editing center (PMC) untuk menyeleksi buku agar setiap jurnal dapat diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari PMC,” jelasnya.

Sebelumnya, BAN-PT pada 20 September 2024 mengumumkan penurunan status akreditasi ULM dari atas (A) menjadi baik (C). Keputusan tersebut tertuang dalam surat bernomor 1582/BAN-PT/LL/2024 yang ditandatangani oleh Direktur Pengurus BAN-PT, Prof. Ari Purbayanto.

Rangkaian peristiwa tersebut bermula dari pemecatan Fakultas Hukum ULM terhadap 11 guru besar hingga 10 September 2024. Mereka diberhentikan sebagai guru besar karena kedapatan menggunakan jurnal predator untuk menghindari klaim sebagai guru. Alhasil, puluhan guru lainnya kini terdengar diperiksa untuk mengetahui apakah klaim yang mereka kumpulkan sesuai aturan atau tidak.