Studi Baru Paus Berikan Petunjuk Perkembangan Menopause Mamalia
REPUBLIKA.CO.ID, Washington – Menopause, fenomena langka pada hewan, menjadi subjek penelitian terbaru yang berfokus pada ikan paus. Penelitian ini menyoroti mengapa menopause muncul, sebuah pertanyaan yang sudah lama tidak diketahui karena hanya terjadi pada mamalia, termasuk manusia dan beberapa spesies paus.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature, para ilmuwan membandingkan rentang hidup 32 spesies paus bergigi. Penelitian yang dipimpin oleh Sam Ellis dari Universitas Exeter di Inggris, menemukan bahwa lima paus mengalami menopause: paus pembunuh, paus pembunuh, paus beluga, paus narwhal, dan paus pilot pendek.
Wanita dengan menopause jenis ini hidup empat dekade lebih lama dibandingkan wanita non-menopause pada usia yang sama. Para peneliti menggambarkan fenomena ini sebagai “Kisah Bantuan Ibu”, di mana paus bungkuk membantu bayi dan anaknya dengan menyediakan makanan, perlindungan, dan informasi lingkungan yang berharga.
Penelitian juga menunjukkan bahwa keturunan paus akan lebih baik jika memiliki induk yang masih hidup dibandingkan dengan yang tidak memiliki induk yang hidup. Para pemburu paus yang sudah lanjut usia berlatih berbagi makanan dengan anggota keluarga, memancing, dan memancing untuk berbagi dengan anggota keluarga lainnya.
Para peneliti mencatat bahwa menopause berevolusi secara independen pada manusia dan paus, dengan nenek moyang terakhir hidup sekitar 90 juta tahun yang lalu. Penelitian baru ini menunjukkan bahwa menopause terjadi karena rentang hidup seorang wanita memanjang melebihi usia reproduksinya.
Meskipun menopause jarang terjadi di dunia hewan, penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi normal tidak diperlukan untuk terjadinya menopause. Salah satunya adalah kemampuan membantu kerabat lanjut usia dengan melahirkan di hari tuanya.