Categories
Sains

6 Burung Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya dari Indonesia

JAKARTA – Di balik suaranya, bentuk tubuh, dan keindahan bulunya, ada beberapa jenis burung yang wajib dilihat. Pasalnya, mereka masuk dalam daftar burung paling terancam punah di dunia.

Burung ini dikenal agresif dan berbahaya karena dapat menyerang secara tiba-tiba. Serangan yang dilakukannya juga dipastikan berbahaya karena memiliki tubuh yang besar dan senjata yang mematikan seperti cakar dan paruh yang tajam.

Langsung saja berikut 6 burung paling berbahaya di dunia yang bisa menjadi ancaman nyata bagi manusia, seperti dilansir Britannica, Selasa (09/04/2024).

1. Kasuari

Kasuari tinggal di Indonesia, Australia dan Papua Nugini. Kasuri dapat melukai mangsanya dengan menggigit kakinya, karena ketiga jari kakinya memiliki kuku yang panjang seperti belati. Burung ini dapat dengan mudah bergerak melalui jalan-jalan sempit di dalam hutan dan dapat berlari dengan kecepatan 50 km per jam.

Ada satu insiden pada tahun 2012, ketika seorang turis di Queensland ditendang oleh seekor kasuari di pantai dan masuk ke dalam air namun tidak terluka. Pada tahun 1926 salah satu serangan yang paling terkenal dan satu-satunya yang diketahui memakan korban jiwa terjadi. Seorang anggota kelompok remaja laki-laki pemburu kasuari tewas akibat diterkam seekor kasuari saat ia terjatuh. Burung itu menggorok leher anak laki-laki itu dengan cakarnya yang panjang.

2. Burung unta

Burung unta disebut burung meski tidak bisa terbang. Burung unta banyak ditemukan di Afrika. Burung unta jantan dewasa memiliki panjang 2,75 meter dan berat lebih dari 150 kg. Mereka dapat hidup sendiri-sendiri, berpasangan, dalam kelompok kecil atau kelompok besar tergantung musim.

Burung unta mengandalkan kakinya yang kuat untuk melarikan diri dari musuhnya, terutama manusia dan karnivora berukuran besar. Seekor burung unta mampu berlari dengan kecepatan 72,5 kilometer per jam. Saat terpojok, ia mengeluarkan tendangan mematikan yang mampu membunuh singa dan predator besar lainnya.

Salah satu kisah paling menarik tentang serangan burung unta melibatkan musisi Amerika Johnny Cash, yang memelihara burung-burung itu di propertinya. Saat berjalan-jalan di hutan pada tahun 1981, Cash bertemu dengan beberapa burung unta jantan yang agresif. Pada suatu kesempatan, Cash mengikat tongkat setinggi 6 kaki dan mengayunkannya ke arah burung tersebut, yang kemudian melarikan diri dan menyerang Cash dengan kakinya. Uang tunai ditinju di perut. Untungnya dia selamat.

3. Burung emu

Emu memiliki tubuh kekar dan kaki panjang seperti kerabatnya, kasuari. Seekor emu dapat berlari dengan kecepatan sekitar 50 km per jam. Saat terpojok, mereka menendang dengan kaki besar berjari tiga. Seperti kasuari dan burung unta, cakar emu mampu memotong-motong hewan jika diarahkan. Laporan serangan emu biasa terjadi di Australia dan di taman satwa liar, peternakan emu, dan kebun binatang di seluruh dunia. Lebih dari 100 kasus terjadi pada tahun 2009 saja.

4. Lemurgear

Lemur dikenal sebagai elang berjanggut burung nasar. Burung ini panjangnya lebih dari 1 meter dengan lebar sayap sekitar 3 meter. Mereka adalah pemulung. Meski nampaknya tidak berbahaya bagi manusia, namun burung ini wajib diwaspadai. Seseorang bernama Athena Aeschylus meninggal di Gela, di pantai selatan Sisilia, ketika seekor lemurgi salah mengira kura-kura sebagai batu dan meninggalkannya di kepala korban yang botak.

5. Burung hantu bertanduk besar

Burung hantu diketahui menyerang manusia saat mempertahankan anak, pasangan, atau wilayahnya. Sasaran paling seringnya adalah pelari dan pendaki, namun jarang menyebabkan kematian. Burung hantu bertanduk besar (Bubo virginius) dan burung hantu bard (Strix varia), khususnya, sering dikaitkan dengan serangan.

Pada tahun 2012 beberapa orang di taman kawasan Seattle dilaporkan diserang oleh burung hantu bertanduk besar yang turun dari pepohonan. Serangan serupa terjadi di Salem, Oregon pada tahun 2015 ketika burung hantu bertanduk besar berulang kali menyerang kepala pelari.