tonosgratis.mobi, Jakarta Bau ikan merupakan masalah utama yang sering ditemui dalam pengolahan makanan laut. Selain itu, beberapa jenis makanan laut, seperti gurita, sotong, dan cumi-cumi, bisa menjadi keras jika tidak diolah dengan teknik yang benar.
Menurut akun TikTok @rumahvins, ia membagikan cara memasak cumi agar tidak berbau alot atau amis. Setidaknya ada 3 kunci utama agar olahan cumi tidak alot dan amis, yaitu bahan marinasi yang digunakan, waktu marinasi, dan waktu penggorengan.
5 langkah dirangkum pada Sabtu (22/6/2024) untuk mempelajari lebih lanjut teknik pengolahan.
Pertama kita siapkan bahan-bahannya sebagai berikut: cumi segar, jeruk nipis, susu krim utuh, dan ayam goreng bumbu.
Langkah kedua adalah merendam cumi terlebih dahulu untuk menghilangkan bau amisnya. Bumbui cumi sesuai selera, tambahkan air jeruk nipis dan masak 15-30 menit, pastikan merata ke seluruh permukaan cumi.
Catatan: Pengasinan sebaiknya tidak lebih dari 30 menit karena dapat menghilangkan rasa asli cumi.
Langkah Ketiga: Siapkan campuran tepung basah dan kering. Campur air dan tepung terigu hingga adonan basah mencapai kekentalan sedang, lalu siapkan cumi dengan adonan tepung basah.
Langkah keempat adalah kunci agar cumi tidak alot. Goreng cumi dalam minyak yang benar-benar panas. Sedangkan cara mengecek minyak sudah benar-benar panas bisa dengan memasukkan spatula kayu ke dalam wajan. Jika terbentuk gelembung di sekitar spatula, ini menandakan minyak siap untuk digoreng.
Salah satu penyebab tekstur cumi sering keras setelah dimasak adalah waktu pemasakan yang terlalu lama. Caranya, goreng cumi selama 1-3 menit agar tekstur cumi tetap empuk.
Merebus merupakan tahapan penting dalam proses pembuatan cumi asin. Dengan cara ini, rasa dan rasa asin pada cumi dapat dikurangi tanpa mengganggu indera perasa saat memakannya.
Jika ingin memasak cumi, larutkan satu sendok teh baking soda ke dalam segelas kecil air, lalu rendam cumi selama 15-20 menit. Bersihkan cumi sebelum dimasak.
Cumi-cumi tidak hanya bisa diolah dengan cara ditaburi tepung, tapi juga bisa digoreng tanpa diolah lebih lanjut.
Penyebabnya adalah proses perendaman cumi dalam larutan garam atau larutan formalin dengan berbagai bahan tambahan. Akibatnya kantong tinta mengeras dan tidak bisa mengeluarkan tinta.
Terlalu banyak air menjadi salah satu penyebab cumi pecah-pecah saat digoreng.