Categories
Edukasi

Upaya Wujudkan Ketahanan Siber, CSIRT UNM Ikuti kegiatan National Cyber Exercise 2024 BSSN

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Tim Computer Security Incident Response Universitas Nusa Mandiri (UNM) berkesempatan mengikuti Pengundian Siber Nasional yang diselenggarakan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN )). Latihan Internet Nasional Tahun 2024 akan berlangsung selama dua hari yaitu Senin dan Selasa tanggal 29 April s/d 30 April 2024 di Gedung Dr. Aula. Roebiono Kertopati Kantor BSSN Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Peresmian pelatihan tersebut dihadiri oleh Wakil Kepala Kementerian Pertahanan, para pimpinan menengah dan bawah BSSN, kepala pusat informasi dan data Kementerian Pertahanan serta staf teknis dan pejabat manajemen CSIRT. pemerintah, universitas dan bisnis lainnya, baik offline maupun online. (dengan pertemuan dekat). 

Letnan Jenderal. TNI (Purn) Hinsa Siburian Kepala BSSN meluncurkan Latihan Siber Nasional 2024 dengan menyampaikan bahwa cara kehadiran pemerintah untuk mencapai tujuan di bidang siber adalah dengan dibentuknya Siber. ​​​​Agensi dan Agen Kripto. 

“Misi dari Cyber ​​​​Cercise Nasional 2024 adalah meningkatkan kewaspadaan nasional terhadap kejadian siber. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta ancaman dan kerentanan yang dapat dimanfaatkan menjadi bahaya siber. . ,” jelas Hinsa dalam sambutannya. 

Hinsa juga mengatakan, berdasarkan lanskap ancaman teknologi tahun 2023 yang dirilis BSSN, ia memperkirakan tiga jenis serangan siber yaitu Ransomware, Phishing, dan Advanced Persistent Threat (APT) akan mendominasi pada tahun 2024 karena efektivitas serangan dan keuntungan yang diperoleh calon penyerang. .

Judul National Internet Chart kali ini adalah Ransomware, salah satu jenis malware paling berbahaya karena kemampuannya dalam menyimpan data dan dapat dijadikan acuan informasi secara cermat, ujarnya.

Latihan Siber Nasional Tahun 2024 akan dilaksanakan selama 2 hari yang terdiri dari 3 kegiatan yaitu Siber Lintas Sektoral Indonesia​​​​​​​​​​​​​​​ ​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​Lokakarya Lintas Sektoral dan Latihan Meja Indonesia, dan hari CSIRT Indonesia. Kegiatan Siber Sektoral—Siber Sektoral—Kegiatan Siber Sektoral #1 diawali dengan pemaparan yang dilakukan oleh 3 orang narasumber yaitu Dr. Pratama Persadha (Ketua CISSReC), Dr. Adi Affandi Rotib (Direktur LAIP Kemenkominfo) dan – Adi Nugroho (Sekretaris CSIRT BSSN). 

Dalam artikelnya, Dr Pratama Persadha berbicara tentang potensi masalah Internet yang disebabkan oleh fenomena serangan Ransomware. “Ada empat dampak terhadap bisnis dari serangan ransomware, terhadap kelangsungan bisnis yang menyebabkan berkurangnya produktivitas karyawan, hilangnya data penting yang menyebabkan hilangnya pelanggan, dampak finansial dan biaya pemulihan sistem serta hilangnya pendapatan dan konsekuensi hukum. Ini adalah kasus yang terkait dengan pribadi. kebocoran data dan penghentian operasional,” kata Pratama. .

Pembicara selanjutnya, Dr. Adi Affandi Rotib mengatakan Ransomware merupakan serangan malware yang dikirimkan oleh pencuri untuk mengunci dan melindungi perangkat komputer korban. Setelah itu, peretas akan meminta uang tebusan untuk memulihkan akses. 

“Dampak serangan ransomware tergantung pada cakupan serangannya, antara lain hilangnya akses data, gangguan operasional bisnis, hilangnya uang, pencurian kekayaan intelektual, terganggunya kepercayaan atau reputasi pelanggan, dan biaya hukum,” kata Adi. 

Di sisi lain, Adi Nugroho menyampaikan bahwa kesalahan terbesar kelompok yang mencoba bertahan dari serangan siber (ransomware) adalah berjuang sendiri dan terhubung satu sama lain (tidak berbagi apa yang terjadi).

Hal ini berimplikasi pada kejadian yang sama yang terjadi berulang kali atau pada korban yang berbeda, waktu respon yang lama, dan sulitnya mencegah serangan, kata Adi. 

Dalam kesempatan tersebut, tim CSIRT Universitas Nusa Mandiri CSIRT yang diketuai oleh Sumarna menyampaikan bahwa dengan mengikuti latihan ini, tim CSIRT mampu meningkatkan kekuatan informasi nasional untuk mencegah terjadinya insiden siber.

“Dengan mengikuti acara ini, kami berharap dapat menambah ilmu dan belajar lebih banyak lagi untuk kepentingan masyarakat,” kata Sumarna.