Categories
Teknologi

OpenAI Sebut Ada Perusahaan Israel Pakai AI untuk Sebar Disinformasi

tonosgratis.mobi, Jakarta – Perusahaan teknologi kecerdasan buatan OpenAI merilis laporan yang mengklaim bahwa alat intelijen digunakan dalam operasi rahasia di Israel, Rusia, China, dan Iran untuk menyebarkan informasi.

Menurut The Guardian, Kamis (6/6/2024), pelaku kejahatan menggunakan model kecerdasan buatan dari OpenAI untuk membuat dan menyampaikan kampanye propaganda di media sosial. AI generatif juga digunakan untuk menerjemahkan informasi ke berbagai bahasa.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa sejauh ini belum ada program jahat yang menjangkau audiens.

Namun, dengan pesatnya pertumbuhan AI di industri, terdapat kekhawatiran di kalangan peneliti dan pembuat kebijakan bahwa AI akan digunakan untuk meningkatkan jumlah informasi di Internet.

Pengembang ChatGPT, OpenAI, telah berupaya mengatasi masalah ini dengan menerapkan pembatasan pada teknologinya.

Salah satu caranya adalah dengan laporan OpenAI setebal 39 halaman mengenai penggunaan software mereka (oleh pihak yang tidak bertanggung jawab) untuk propaganda.

OpenAI mengatakan para penelitinya menemukan informasi yang diblokir terkait lima operasi selama tiga bulan terakhir yang berasal dari pemerintah dan swasta.

Dalam kasus Rusia, misalnya, dua tindakan menghasilkan dan mendistribusikan materi melawan AS, Ukraina, dan negara-negara Baltik lainnya.

Sebuah proyek yang menggunakan model OpenAI untuk men-debug kode dan membuat bot diposting di Telegram.

Di sisi lain, karena pengaruh aktivitas Tiongkok, artikel-artikel diterbitkan dalam bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, dan Korea serta diposting di X alias Twitter dan media.

Sedangkan untuk aktor Iran, ia menerbitkan artikel dengan bantuan AI. Artikel ini menentang Amerika dan Israel. Artikel-artikel tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Prancis.

Jadi, sebuah perusahaan politik Israel bernama Stoic mengoperasikan jaringan akun media sosial palsu yang menciptakan berbagai cerita. Ini termasuk iklan yang menuduh mahasiswa Amerika memprotes invasi Israel ke Gaza.

Di sisi lain, Meta juga melarang perusahaan Israel Stoic dari platformnya karena dianggap melanggar kebijakan.

Beberapa pelapor yang dilarang oleh OpenAI dari platformnya telah dilaporkan ke pihak berwenang. Sementara itu, Departemen Keuangan AS mengeluarkan sanksi terhadap dua warga Rusia yang diduga terlibat dalam salah satu proyek yang ditemukan OpenAI.

Laporan OpenAI menjelaskan penggunaan AI sintetis dalam pemrograman konten, sebagai cara untuk meningkatkan aspek tertentu selama pembuatan konten. Misalnya memasang iklan dalam bahasa asing.

“Semua proses ini menggunakan AI sampai tingkat tertentu, namun tidak satupun yang menggunakannya,” kata laporan itu.

Meskipun tidak ada kampanye propaganda yang memberikan dampak signifikan, penggunaan teknologi OpenAI menunjukkan betapa pelaku kejahatan memandang generasi AI sebagai cara untuk meningkatkan upaya propaganda mereka.

Misalnya, menulis, menafsirkan, dan mendistribusikan informasi dapat dilakukan dengan lebih efisien menggunakan alat AI.

Selain itu, Guardian melaporkan bahwa selama setahun terakhir, aktor jahat telah menggunakan kecerdasan buatan di banyak negara di dunia untuk mempengaruhi politik dan opini publik.

Audio yang lebih dalam, gambar yang dihasilkan AI, dan konten berbasis teks semuanya dapat dihasilkan oleh AI dan digunakan untuk mengganggu kampanye pemilu.

Hal ini meningkatkan tekanan pada perusahaan seperti OpenAI untuk membatasi penggunaan alat mereka.

Pada saat itu, OpenAI mengatakan pihaknya berencana untuk mengajukan laporan serupa tentang aktivitas influencer yang menyamar dan menghapus akun yang melanggar kebijakannya.