Categories
Sains

Ledakan 540 Juta Tahun Lalu Munculkan Spesies Hewan Baru di Laut

LONDON – Ledakan Kambrium merupakan periode perkembangan pesat sekitar 540 juta tahun lalu ketika banyak kelompok hewan muncul dan mulai menyimpang. Sebelum ledakan Kambrium, sebagian besar kehidupan di Bumi terdiri dari organisme sederhana bersel tunggal dan multiseluler.

Namun, dalam kurun waktu 20-30 juta tahun, catatan fosil menunjukkan kemunculan berbagai makhluk kompleks dengan ciri fisik baru yang mengejutkan, seperti cangkang logam, anggota badan bercakar, dan organ indera seperti mata.

Menurut IFL Science, peristiwa ini menandai perubahan besar dalam sejarah kehidupan di Bumi, meletakkan dasar bagi bentuk kehidupan yang kita lihat saat ini.

Ledakan Kambrium masih menjadi subjek penelitian yang aktif, dan para ilmuwan masih berusaha memahami sepenuhnya apa yang menyebabkan ledakan evolusi yang luar biasa ini.

Sebuah teori terkemuka menyatakan bahwa peningkatan kadar oksigen di lautan mungkin berperan dalam hal ini. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa peningkatan kadar oksigen dalam jumlah kecil sekalipun dapat berdampak besar pada metabolisme dan pertumbuhan suatu organisme, sehingga berpotensi memicu ledakan inovasi evolusioner.

Faktor lain yang mempengaruhinya adalah perubahan iklim, pergeseran lempeng tektonik, dan munculnya monster baru.

Kemungkinan besar beberapa faktor digabungkan untuk menciptakan kondisi yang tepat bagi ledakan Kambrium.

Ledakan Kambrium merupakan pengingat kuat akan kekuatan evolusi dan kemampuannya menghasilkan keanekaragaman kehidupan yang menakjubkan dalam waktu singkat.

Fenomena ini terus memukau para ilmuwan dan memberikan wawasan tentang sejarah awal kehidupan di planet kita.

Categories
Sains

10 Hewan Berekor Unik, Ada yang Bisa Menarik Perhatian Betina

JAKARTA – Dunia binatang bisa menjadi saksi adaptasi berbagai bentuk makhluk hidup, salah satunya terlihat pada bagian ekor. Aksesori luar biasa ini hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran serta memiliki beberapa fitur yang benar-benar menakjubkan dan unik.

Tayang perdana di Times of India pada Rabu (8/5/2024), berikut 10 hewan berekor unik di dunia: 1. Rubah Arktik

Banyak hewan yang memiliki ekor berbulu halus untuk menghangatkan tubuh, tetapi rubah Arktik membawanya ke tingkat berikutnya. Ekornya berfungsi seperti syal bulu raksasa dan membungkus seluruh tubuhnya saat dia tidur. Ini berfungsi sebagai kantong tidur built-in, memastikan kenyamanan bahkan dalam kondisi paling kutub.

2. Monyet Laba-laba

Laba-laba mempunyai keistimewaan yang unik, yaitu ekornya yang cukup kuat untuk menopang berat badannya sendiri. Ekornya sangat sensitif sehingga mampu menangkap benda terkecil sekalipun. Arakhnida mengandalkan ekornya untuk melakukan akrobatik. Ekornya cukup kuat untuk menopang seluruh berat badannya, sehingga memungkinkan mereka terbang melintasi hutan tropis yang lebat dengan kelincahan yang luar biasa.

3. Cakar

Bulu ekor merak jantan dicirikan oleh warna-warna cerah yang spektakuler dan pola yang rumit. Tapi bukan hanya untuk pertunjukan. Ekor spektakuler ini sebenarnya berfungsi untuk menarik perhatian betina.

4. Lemur ekor cincin

Seperti namanya, lemur ekor cincin memiliki ekor yang dihiasi garis-garis hitam putih yang mencolok. Pita-pita ini lebih dari sekedar pola lucu dan malah menjadi sarana komunikasi yang penting. Lemur menggunakan gerakan ekor dan postur tubuh untuk menyampaikan pesan satu sama lain, menjaga ketertiban sosial, dan menjamin keamanan kelompok.

5. Tupai terbang India

Ekor tupai terbang India bukan hanya untuk dilihat. Mereka memiliki tujuan, keseimbangan, peran perlindungan dan komunikasi yang sama dengan kerabat mereka. Tupai raksasa India tidak hanya mengesankan karena ukurannya. Ekornya yang berbulu halus dapat berfungsi sebagai payung matahari di hari yang panas dan selimut yang nyaman di malam yang dingin.

6. Kanguru

Ekor kanguru yang ikonik dapat melakukan lebih dari sekedar lompatan keseimbangan. Ekor juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan, terutama saat anakan disimpan dengan aman di dalam kantong. Ekornya membantu kanguru menjaga keseimbangan saat berdiri dan bergerak di tanah yang tidak rata.

7. Ngengat Luna

Ngengat memiliki ekor spektakuler yang terlihat seperti bendera bercabang yang berkibar tertiup angin. Ekor ini membantu ngengat membingungkan predatornya. Dengan mengepakkan ekornya dengan cepat saat terbang, ngengat menghalangi pandangan pemangsa dan membuat mereka sulit ditangkap.

8. Macan Tutul Salju

Ekor macan tutul salju lebih dari sekedar aksesori cantik, tapi juga berfungsi sebagai penyamaran. Ekornya yang tebal dan berujung hitam membantu macan tutul menyatu dengan medan berbatu dan pegunungan, membuatnya hampir tidak terlihat oleh mangsanya.

9. Bunglon

Bunglon dikenal karena kemampuannya mengubah warna, namun ekornya juga terkenal. Ekor bunglon bersifat dapat memegang, sehingga memungkinkannya menggenggam dahan dan dedaunan, memberikan pijakan yang lebih aman saat bergerak melalui kanopi hutan hujan.

10. Kuda laut

Sekilas kuda laut mungkin tidak memiliki ekor yang mengesankan, tetapi fungsinya sungguh unik. Ekornya berotot dan berfungsi seperti tangan kecil. Kuda laut menggunakan ekornya untuk berlabuh di lamun, karang, dan struktur bawah air lainnya dan bergerak perlahan mengikuti arus.

MG/Muhammad Rauzan Ranupane Ramadhan

Categories
Sains

Mahkluk Terakhir yang Hidup di Bumi, Ini Kandidatnya?

BERLIN – Menentukan hewan terakhir di Bumi merupakan pertanyaan yang sulit dan spekulatif karena bergantung pada banyak faktor yang tidak diketahui.

Namun, berdasarkan pemahaman kita saat ini mengenai biologi dan peristiwa kepunahan massal, beberapa kemungkinan kandidat telah muncul.

Mikroorganisme ini, juga dikenal sebagai “beruang air”, dikenal karena ketahanannya yang luar biasa terhadap kondisi ekstrem. Mereka tahan terhadap suhu panas dan dingin yang ekstrim, paparan radiasi yang tinggi, dan dehidrasi yang berkepanjangan.

Mereka memiliki kemampuan untuk memasuki keadaan kriptobiotik di mana metabolisme mereka terhenti, memungkinkan mereka bertahan hidup selama bertahun-tahun tanpa makanan atau air.

Nematoda: Makhluk ini juga sangat kuat dan dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk tanah, air tawar, dan air asin. Mereka mampu bertahan dalam kondisi yang keras seperti radiasi tinggi, suhu ekstrem, dan kekurangan makanan.

Kecoa: Serangga ini dikenal karena kemampuannya beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan yang keras. Mereka adalah omnivora dan bisa makan berbagai macam makanan. Kecoak juga tahan terhadap radiasi dan dikenal mampu bertahan hidup dalam peristiwa nuklir.

Perlu dicatat bahwa ini hanyalah beberapa contoh, dan banyak hewan lain yang mungkin juga memiliki peluang untuk bertahan hidup di masa depan.

Pada akhirnya, hewan terakhir yang bertahan hidup di Bumi mungkin adalah hewan yang paling mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan paling tidak rentan terhadap ancaman seperti kepunahan massal.

Selain faktor biologis, kejadian acak juga dapat berperan dalam menentukan hewan mana yang pada akhirnya akan bertahan.

Misalnya, sebuah asteroid yang menghantam Bumi dapat memusnahkan sebagian besar spesies, namun secara tidak sengaja meninggalkan satu spesies yang kebetulan berada di tempat dan waktu yang tepat.

Oleh karena itu, tidak mungkin memprediksi secara akurat hewan mana yang akan menjadi yang terakhir di Bumi.

Categories
Sains

5 Fakta Quokka, Hewan Paling Bahagia di Bumi yang Selamat Karena Foto Selfie

AUSTRALIA – Quokka dikenal sebagai hewan paling bahagia di dunia karena ‘senyumannya’.

Quokka, hewan unik Australia Barat, berhasil mengalahkan hewan lain seperti anjing dalam kategori paling bahagia.

Apa itu Quoca? Quokka (Setonix brachyurus) merupakan mamalia yang termasuk dalam famili kanguru dan walabi (Macropodidae). Hewan berkantung berbulu ini memiliki telinga bulat dan tubuh seukuran kucing kecil.

Beratnya mencapai 5 kg dan panjangnya antara 16-21 inci (40,64-53,34 sentimeter).

Populasi quoka, yang tercantum dalam Buku Merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam, telah menurun selama dekade terakhir.

Rubah di daratan Australia mengancam Quokka. Untungnya, hewan-hewan kecil ini mendapat perlindungan karena mereka hidup terutama di Pulau Rottnest dan Pulau Bald.

5 fakta tentang Quokka

Berikut beberapa fakta menarik tentang hewan paling bahagia di dunia:

1. Salah mengira hewan pengerat Dia menyebut rumah mereka Pulau Rottnest, yang jika diterjemahkan berarti “sarang tikus”.

2. Merupakan hewan nokturnal (aktif pada malam hari). Dan saat mereka benar-benar tidur, mereka bisa tidur sambil duduk di bawah tanaman Acanthocarpus preissii.

3. 5 bulan di dalam kantong induk Mamalia ini menghabiskan lima bulan pertama hidupnya di dalam kantong induknya. Seperti kanguru. Pejabat Kebun Binatang Adelaide mengatakan mereka sedang “menjelajahi dunia” pada saat itu.

4. Melompat Seperti kelinci, quokka melompat untuk berjalan atau bergerak.

5. Herbivora Kumbang berperut dua memakan daun dan rerumputan. Mereka juga dapat bertahan hidup selama beberapa waktu tanpa makan atau minum air.

Disimpan oleh Foto Selfie

Status Quokka sebagai hewan paling bahagia membuat mereka menjadi bintang media sosial. Orang-orang berbondong-bondong ke Rottnest untuk berfoto dengan quokka untuk tertawa tanpa henti.

Orang-orang tidak hanya mengambil foto selfie lucu dari perjalanan ini, tetapi mereka juga membantu menyelamatkan Quokka.

Popularitas quokka telah menyebabkan peningkatan pariwisata ke Pulau Rottnest dan Pulau Bald. Pulau ini menginvestasikan kembali dana tersebut untuk penelitian kesejahteraan hewan.

“Ketika populasi Quokka kembali membengkak dengan adanya bayi-bayi baru, pulau ini akan melakukan selfie untuk mengucapkan terima kasih,” kata direktur eksekutif pulau tersebut, Michelle Reynolds, kepada People.

“Ini benar-benar menarik perhatian dunia terhadap spesies mamalia paling menakjubkan dan memberi kita kesempatan untuk melihat mereka dari dekat di habitat aslinya.”