JAKARTA – Mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba menghabiskan seluruh hidupnya di laut. Tapi bagaimana mereka bisa tidur tanpa tenggelam?
Tidur vertikal adalah fenomena dimana paus tidur dengan tubuh vertikal di dalam air, dengan kepala di bawah permukaan dan ekor di atas. Berbeda dengan tidur horizontal, dimana paus berbaring di permukaan air. Penemuan ini pertama kali dilakukan oleh para ilmuwan yang melakukan penelitian ekstensif terhadap kebiasaan tidur paus.
Penyebab tidur vertikal paus masih menjadi misteri bagi para ilmuwan. Namun, beberapa teori telah diajukan. Salah satunya adalah perlindungan terhadap predator. Dengan tidur secara vertikal, paus dapat meluncur di air tanpa terdeteksi, sehingga mengurangi risiko serangan hiu dan predator lainnya.
Bruce Hecker, direktur Akuarium Carolina Selatan di Charleston, AS, telah mempelajari lumba-lumba hidung botol di akuarium dan kebun binatang, serta paus dan lumba-lumba di alam liar.
Hasilnya, ada dua metode dasar tidur. Awalnya, mereka beristirahat dengan tenang di dalam air, baik secara vertikal maupun horizontal, atau tidur dengan berenang perlahan di samping hewan lain.
Lumba-lumba tidur dalam bentuk tidur yang lebih nyenyak, terutama pada malam hari, disebut “tidur kayu” karena dalam keadaan ini lumba-lumba menyerupai batang kayu yang mengapung di permukaan air.
Saat mamalia laut tidur dan berenang pada waktu yang sama, mereka berada dalam kondisi seperti tidur siang.
“Saat tidur, lumba-lumba hidung botol hanya menutupi separuh otaknya. Separuh otak lainnya tetap sadar dengan tingkat kewaspadaan yang rendah. Sisi perseptif ini digunakan untuk mencari predator, penghalang, dan hewan lainnya, kata Bruce.
“Ini juga memberi sinyal kapan harus muncul ke permukaan untuk mencari udara segar. Setelah sekitar dua jam, hewan tersebut akan membalikkan proses ini, mengistirahatkan sisi aktif otaknya dan membangunkan separuh otaknya yang sedang beristirahat. “Pola ini sering disebut; tidur siang kucing, ”Bruce menjelaskan lagi.
Lumba-lumba biasanya tidur di malam hari, tetapi hanya beberapa jam; mereka sering aktif pada larut malam, mungkin beradaptasi dengan memakan ikan atau cumi-cumi.