Categories
Hiburan

Cut Intan Nabila Tegaskan Kasus Dugaan KDRT Masih Berjalan Sesuai Prosedur Hukum

tonosgratis.mobi, Cut Jakarta Intan Nabila tiba-tiba meminta maaf kepada masyarakat Tanah Air. Suami Cut Intan Nabila, Armor Toreador mengaku sangat menyayangkan sikapnya yang begitu tertutup terkait kisruh rumah tangganya akibat dugaan KDRT.

Dia memposting video dengan kerabat dekatnya. Nabila Cut Intan mencoba menjernihkan pemberitaan simpang siur seputar kasus dugaan KDRT tersebut. Pasalnya Cut Intan Nabila ingin memaafkan kelakuan suaminya yang membuat marah orang. Rupanya, dia membantah kabar tersebut.

Sebelumnya, Nabila Cut Intan menjadi orang pertama yang meminta maaf kepada penggemar yang kesal dengan kabar dirinya. Sebelumnya, Nabila Cut Intan mengunggah rekaman CCTV yang memperlihatkan kelakuan Armor Toreador saat diduga terjadi insiden KDRT.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Intan Nabila, izinkan saya memperkenalkan diri. Saya mohon maaf sebelumnya kepada seluruh masyarakat Indonesia yang kesal dengan kejadian yang saya posting di akun Instagram saya,” merujuk pada akun Instagram @cut.intannabila pada Minggu (18). /08/2024).

 

Cut Intan Nabila juga mengucapkan terima kasih kepada pihak berwenang yang telah mengawasi kasusnya secara adil. Hanya dengan begitu, informasi simpang siur yang beredar bisa diperbaiki.

“Kami juga berterima kasih kepada Polres Bogor yang telah memantau kasus ini,” imbuhnya.

Cut Intan Nabila menjelaskan, “Saya ingin meluruskan informasi rumit tentang kasus saya yang masih tertunda sesuai prosedur hukum yang berlaku.”

Cut Intan Nabila pun berharap tidak ada lagi kasus KDRT di Indonesia pasca pengungkapannya.

“Saya berharap seluruh masyarakat Indonesia dapat mengambil pelajaran dari kasus saya ini agar kekerasan dalam rumah tangga yang saya alami tidak terulang kembali,” imbuhnya.

 

Sebelum menutup video, Cut Intan Nabila terlihat menahan air mata saat menyelesaikan pidatonya.

“Sekali lagi terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” ucapnya sambil menahan air mata.

Gara-gara pernyataan tersebut, Cut Intan Nabila langsung mendapat dukungan dan semangat dari banyak artis.

Categories
Teknologi

Google Siap Musnahkan Miliaran Data Pribadi Imbas Adanya Gugatan Hukum

MENLO PARK – Google akan menghancurkan miliaran catatan data yang berisi informasi pribadi pengguna setelah menyelesaikan tuntutan hukum terhadap perusahaan tersebut.

Seperti dilansir Rideapart, Selasa (23/4/2024), gugatan tersebut menuduh Google diam-diam memantau lebih dari 136 juta pencarian Internet mode pribadi yang dilakukan melalui Chrome.

Persyaratan penyelesaian diajukan Senin di Pengadilan Distrik AS di Oakland, California, dan memerlukan persetujuan Hakim Yvonne Gonzalez Rogers.

Seperti diberitakan The New York Times, hal ini terjadi lebih dari tiga bulan setelah diumumkan bahwa Google dan pengacara yang menangani kasus class action telah mencapai kesepakatan dalam gugatan yang dimulai pada Juni 2020.

Gugatan tersebut mengklaim bahwa Google Analytics, cookie, dan aplikasi memungkinkan perusahaan melacak dan mengumpulkan informasi saat pengguna berada dalam mode penyamaran dan pengaturan penjelajahan pribadi lainnya.

Juru bicara Google Jose Castañeda mengatakan: “Perusahaan dengan senang hati menyelesaikan gugatan ini, yang diyakini tidak berdasar.” Dia menekankan bahwa Google hanya perlu menghapus “data teknis pribadi lama yang tidak pernah dikaitkan dengan individu dan tidak pernah digunakan untuk segala bentuk personalisasi.”

Nilai penyelesaian gugatan ini lebih dari $5 miliar dan bisa mencapai hingga $7,8 miliar. Namun, Google tidak akan membayar kompensasi kepada pengguna yang terkena dampak, meski mereka dapat menuntut Google secara pribadi.

Google juga akan memperbarui pemberitahuan yang memberi tahu pengguna kapan data dikumpulkan, dan mengizinkan pengguna dalam mode terenkripsi untuk memblokir cookie pihak ketiga selama lima tahun.

Pengacara penggugat, yang dipimpin oleh David Boies, mengatakan dalam pernyataan tertulis bahwa penyelesaian tersebut merupakan “langkah bersejarah dalam menuntut keadilan dan akuntabilitas dari perusahaan teknologi dominan.”