Categories
Lifestyle

INA Kritisi Kelemahan Sektor Pariwisata Indonesia yang Bisa Bikin Investor Asing Enggan Tanam Duit

tonosgratis.mobi, Batavia – Jelang pembukaan International Tourism Investment Forum (ITIF) 2024, Ketua Dewan Otoritas Perdagangan Indonesia (INA) Ridha Wirakusumah mengidentifikasi beberapa kelemahan industri pariwisata Indonesia. kepentingan di negara tersebut.

“Gambar-gambar itu adalah bangunan yang perlu kita bangun,” kata Ridha pada pengarahan mingguan yang digelar di Sandi Uno, Batavia Selatan, Senin, 13 Mei 2024.

Lida menyamakan image perjalanan Indonesia dengan Thailand yang menurutnya jauh. Citra Negeri Gajah Putih sedemikian rupa sehingga meski masih terdapat permasalahan internal, namun di mata wisatawan terlihat memiliki wajah yang baik dan masyarakat tidak khawatir.

Salah satu alasannya, menurut Ridha, Thailand mempunyai kemampuan promosi yang sangat baik dan jarang sekali berita buruk tentang pariwisata Thailand terekspos ke dunia luar. Ridha mengatakan, selain membahas persoalan citra pariwisata, ada aspek teknis lain yang perlu dicermati jika pariwisata Indonesia ingin menarik banyak investor dan pengunjung.

“Jemaahnya bersih,” kata Ridha. Ia juga mengatakan aspek masalah ini masih perlu mendapat perhatian karena banyak tempat di kota yang tidak memenuhi standar tersebut. Salah satu contohnya adalah pendakian ke Rinjani, ujarnya.

Bahkan ketika wisatawan asing berkunjung ke Indonesia, mereka dapat memperoleh efek promosi yang kuat jika mengunjungi destinasi wisata yang bagus. Ridha mengatakan, konten yang dibuat wisatawan mancanegara dapat memberikan ruang pemasaran gratis bagi destinasi wisata.

Selain itu, Ridha mengkritisi persoalan konsistensi. Informasi tersebut disampaikan secara instan, membuat para sandera bingung tentang informasi apa yang seharusnya mereka dapatkan.

 

Triawan Munaf, Wakil Presiden Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kadin Indonesia, menambahkan ada prosedur perizinan khusus yang harus diperhatikan dalam sektor pariwisata. Hal ini bermula dari kasus beberapa selebriti Korea yang dideportasi paksa dari Bali karena penyalahgunaan visa. Triawan menilai penyelesaian permasalahan ini lebih persuasif.

Ia mengatakan, perlu dilakukan penyelidikan mengapa wisatawan asing, khususnya artis, menggunakan visa yang tidak sesuai untuk bekerja. Ia menekankan kemungkinan lain yang bisa menjadi solusi ketimbang deportasi.

“Mungkin sosialisasi peraturan kita kurang, mungkin KBRI belum sempurna, atau mungkin publisitasnya kurang,” kata Triawan.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengamini pendapat tersebut karena negara sudah tidak bisa lagi berinvestasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Namun secara spesifik ia mengungkapkan, para peserta program Bali Pick Me Trip sudah tidak sabar menerima visa kerja.

“Sekarang swasta sudah berinvestasi, kami (pemerintah) tidak bisa berinvestasi lagi,” kata Sandy.

International Tourism Investment Forum (ITIF) ke-2 akan diselenggarakan di Pantai Indah Kapuk (PIK) pada 18-25 Mei 2024. Hal itu diterjemahkan Sandiaga dari Weekly Briefing bersama Sandi Uno edisi 13 Mei 2024 di Gedung Sapta Pesona Batavia.

Acara yang mempertemukan investor dari berbagai sektor pariwisata di seluruh dunia ini diharapkan dapat semakin mendorong investasi dalam negeri di bidang pariwisata yang sedang dalam masa pemulihan pasca virus corona. Investasi pariwisata di Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 68% pada tahun 2023, dengan sebagian besar ditanamkan oleh investor dari India, China, Hong Kong, dan beberapa negara lainnya.

Alasan dipilihnya lokasi PIK karena merupakan lokasi yang strategis untuk proyek nasional. Tema ITIF tahun ini adalah “Meningkatkan Investasi Pariwisata untuk Pertumbuhan Berkelanjutan.”

“Tema keberlanjutan adalah tema yang berkelanjutan, karena planet, manusia, dan kesejahteraan akan selalu menjadi kriteria pariwisata kita saat ini dan di masa depan,” kata Sandi.

Berdasarkan kajian awal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif baru-baru ini, Sandi mengatakan pengembangan parekraf IKN mengarah pada pariwisata berkelanjutan dan perjalanan mulus yang berkelanjutan. “Oleh karena itu, pariwisata (IKN) berkembang bukan melalui model resor skala besar, tetapi menuju ekowisata, berwawasan luas, dan ide serta konsep pariwisata berkelanjutan,” jelasnya.

“IKN dirancang sebagai pusat kendali,” ujarnya. “Sarafnya didukung seluruh Indonesia dan tentunya beberapa destinasi di sekitarnya. Kalau kita lihat Samarinda, Balikpapan, dan Kalimantan, semuanya ada di timur.”

“Otoritas IKN membagi IKN menjadi beberapa proyek, mulai dari IKN Barat, IKN 1 Timur, dan IKN Utara. Kalau ditanya, kontribusi dari sektor pariwisata dan kreatif di Kaltim sangat besar, dan itu bisa dilihat di seluruh Kaltim Kalimantan pada tahun 2023. “Nilai produk domestik bruto regional (PDRB) mencapai Rp524 triliun, pariwisata menyumbang Rp9,14 triliun dan ekonomi kreatif menyumbang Rp29,43 triliun.”

Menparekraf juga menyampaikan, ada beberapa desa wisata yang menarik untuk dikembangkan di sekitar IKN. “Ini desa wisata Mentawir. Ini hutan mangrove dengan hutan tropis alami,” ujarnya.