Categories
Edukasi

Kemenag Tidak Bisa Intervensi Kasus Meninggalnya Santri di Ponpes Kediri, Begini Alasannya

JAKARTA – Kementerian Agama mengaku tak bisa bertindak di luar kewenangannya terkait meninggalnya salah satu santri di salah satu pesantren di Kediri, Jawa Timur. Kemenag memastikan pesantren tempat santri meninggal tidak terdaftar atau memiliki nomor statistik Pondok Pesantren (NSP) Kemenag.

“Bukan pesantren, tapi mengaku pesantren. Itu pesantren yang tidak diakui negara,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag M. Ali Ramdhani. kantornya. , Selasa (27 Februari 2024).

Dhani mengatakan Kementerian Agama tidak bisa melakukan intervensi jika berada di luar wilayah hukumnya dan menyerahkan kasus tersebut ke polisi.

Menurut dia, Kementerian Agama memiliki perintah PMA 73 tahun 2022 dan PKMA 82 tahun 2023 tentang penanganan dan pencegahan kekerasan seksual di satuan pendidikan. Pihaknya terus menggalakkan pesantren ramah anak yang bekerja sama dengan Kementerian PPA dan UNICEF. “Kami tidak dan tidak seharusnya terlibat dalam urusan penegakan hukum,” ujarnya.

Dikatakannya, PPTQ Al Hanafiyah, nama pesantren, secara umum adalah pesantren. Karena pada dasarnya pesantren diciptakan untuk masyarakat. Namun dalam kerangka negara, pesantren tidak diperbolehkan.

“Seperti ya, orang bisa membangun apa saja. Bisakah membangun sekolah? Tidak apa-apa. Bisakah mereka membangun universitas? Tidak apa-apa. Tapi kalau tidak ada izin, apakah bisa disebut universitas?”

Plt. Waryono Abdul Ghafur, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini dan Pesantren Kementerian Agama, mengatakan jumlah pesantren yang berizin dan terdaftar di Kementerian Agama sebanyak 40.000.

Untuk pondok pesantren berizin, Kementerian Agama mempunyai struktur pimpinan pondok pesantren hingga kabupaten/kota. Peran mereka adalah mengawasi dan mendidik pesantren.

“Jadi kalau ada pelanggaran seperti itu, saksinya seperti apa? Itu juga diatur dalam perintah eksekutif. Jadi dimulai dengan teguran lisan, kemudian teguran tertulis, sampai kemudian ada banding,” dia berkata.

Waryono berpesan kepada para pendiri atau musisi untuk mengurus izinnya. Oleh karena itu, pihaknya dapat melakukan intervensi dalam pencegahan dan penanganan kekerasan serta memberikan bantuan.

Waryono juga meminta para orang tua selektif dalam menyekolahkan anaknya ke pesantren dengan mengecek NSP dan mengamankan Sanad dari pengurus. Sebab, pesantren berizin mendapat pengawasan dan bimbingan dari Kementerian Agama.

“Karena pendidikan yang baik sebenarnya lahir dari ekosistem yang baik. Proses pembelajarannya tidak hanya lahir dari produk pesantren, tapi juga dari proses pembinaan orang tua,” ujarnya.

Sebelumnya, polisi Kota Kediri, Jawa Timur, menangkap empat santri salah satu pesantren di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terkait kasus temannya yang meninggal dunia diduga akibat pengeroyokan.

Categories
Edukasi

Sosialisasi SPAN-UM PTKIN 2024, Panitia Gandeng Pesantren dan Madrasah Seluruh Indonesia

JAKARTA – Panitia Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PMB PTKIN) menggelar kegiatan sosialisasi masyarakat pada 16-18 Februari 2024 di Jakarta tentang program SPAN PTKIN dan program UMPTKIN 2024.

Proyek ini didukung langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof. Dr. H. Mihemed Ali Ramdani, S.TP, MT.

Pihak yang turut serta dalam proyek tersebut adalah Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis PTKI) Kementerian Agama RI Prof. Dr. Ahmed Zaynul Hamdi, M.Ag., Ketua Forum Pimpinan PTKN Prof. Dr. TGH Masnun Tahir, M.Ag, Ketua Panitia PMB PTKIN Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si, Bendahara PMB PTKIN Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag, juga Kepala Dinas Sekolah Internet Islam dan Kepala Dinas Pendidikan Madrasah se-Indonesia.

Direktur Jenderal Pendidikan Kementerian Agama Mihemed Ali Ramdani dalam sambutannya menyampaikan bahwa kualitas tersebut sangat penting dalam seleksi SPAN dan UMPTKIN (SPAN-UMPTKIN).

Menurutnya, tersedianya mahasiswa dan lulusan yang baik secara langsung mempengaruhi kualitas dan daya saing PTKIN, sehingga dapat memajukan PTKIN sebagai tempat penting untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Tinggi dan Pengajaran Kementerian Agama Ahmed Zaynul Hamdi menginstruksikan seluruh pengurus PMB PTKIN untuk bekerja profesional dan meminta seluruh kepala madrasah dan dewan Islam demi suksesnya pelaksanaan SPAN-UMPTKIN. . , karena ini merupakan tanggung jawab bersama Kementerian.

Selain itu, Prof. Nyayu selaku ketua panitia sekaligus presiden UIN Raden Fatah Palembang mengatakan, dengan dilaksanakannya proyek ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pendaftaran di SPAN-UMPTKIN pada tahun 2024.

“Kami berharap partisipasi para kepala madrasah dan pesantren dalam proyek ini dapat membantu panitia untuk terlibat dengan SPAN-UMPTKIN, khususnya di kalangan santri dan santri se-Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya . , Sabtu (17/2/2024)

Pendapat senada disampaikan Prof. Masnun, selaku Ketua Umum Musyawarah Pimpinan PTKN menyatakan, kerja sama PTKIN dengan Kanwil Kementerian Agama penting untuk mensukseskan SPAN-UMPTKIN. “Kerja sama kita semua akan menjadikan PTKIN sebagai kampus utama santri madrasah dan santri di pesantren se-Indonesia,” ujarnya.

Untuk diketahui lebih lanjut, proses SPAN-PTKIN saat ini telah memasuki tahap pendaftaran mahasiswa yang dibuka hingga tanggal 15 Maret 2024. Informasi mengenai proses pendaftaran PTKIN SPAN-UM 2024 dapat dilihat melalui website ptkin.ac.id dan media sosial. span_umptkin.