Categories
Otomotif

Turki Kenakan Pajak Tinggi untuk Mobil Listrik Buatan China

Turki – Untuk melindungi industri otomotif lokal, pemerintah Turki mengenakan pajak tambahan sebesar 40 persen pada kendaraan yang diimpor dari Tiongkok.

Seperti diberitakan Autopro, Selasa (11/6/2024), hal ini juga bertujuan untuk menghentikan penurunan pendapatan negara.

Tindakan Turkiye ini sejalan dengan banyak negara yang mengeluarkan mobil listrik murah dari Tiongkok, dan diyakini didukung oleh subsidi besar dari pemerintah negara tersebut.

Faktanya, Uni Eropa diperkirakan akan mengumumkan tarif tambahan baru untuk kendaraan Tiongkok yang masuk ke negaranya.

Pajak tambahan Turki akan mulai dari $7.000 untuk setiap mobil yang diimpor dari Tiongkok mulai 7 Juli.

Kementerian Perdagangan Turki juga mengatakan bahwa tarif tambahan akan mendorong investasi dan produksi dalam negeri di lebih banyak negara.

Jika harga mobil di bawah 7.000 USD, akan dikenakan pajak tambahan minimal 7.000 USD.

Negara ini juga memperkenalkan undang-undang tambahan, terutama mengenai layanan pemeliharaan dan layanan kendaraan listrik.

Categories
Otomotif

Jadi Pendatang Baru, Perawatan Mobil X 55 II dan BJ 40 Plus Diklaim Terjamin

TANGERANG – Memulai debutnya di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show 2024 (GIIAS) yang digelar di ICE BSD City, Tangerang, BAIC menghadirkan dua model mobil, X 55 II dan BJ 40 Plus. Bagaimana persiapan dan pemeliharaan jaringan dealer?

“Kami menaruh harapan besar agar pasar Indonesia bisa diterima sebagai pemenang di GIIAS 2024. “Kami akan terus membangun jaringan dealer untuk mendukung penjualan dan dukungan purna jual,” kata Chief Operating Officer PT JIO Indonesia Dhani Yahya di GIIAS 2024.

Dijelaskannya, BAIC memastikan ketersediaan suku cadang, suku cadang slow moving dan fast moving untuk perawatan dan terus menjaga ketersediaan hingga 90 persen.

“Untuk menjamin garansi, BAIC memberikan layanan purna jual gratis selama 4 tahun atau maksimal 80.000 km. Selama proses perawatan, teknisi yang terlatih khusus menggunakan software diagnostik kendaraan terkini di setiap jaringan dealer akan mengurus penggunaannya,” ujarnya. dikatakan.

Layanan ini memberikan Free Service Maintenance untuk perawatan kendaraan secara menyeluruh, meliputi servis, penggantian suku cadang dan rutinitas kendaraan untuk menjamin kenyamanan berkendara.

Dan menjaga kualitas kendaraan pada saat digunakan.

Selama proses perawatan, BAIC Indonesia memastikan teknisi dari setiap jaringan dealer melakukan perawatan kendaraan konsumen, terlatih khusus untuk menggunakan software diagnostik kendaraan terkini. Selain itu, BAIC Indonesia juga memastikan ketersediaan suku cadang, suku cadang slow moving dan fast moving untuk perawatan, dan akan terus tersedia hingga 90%.

Dengan Garansi Produk selama 5 tahun atau 150.000 km, BAIC Indonesia memberikan jaminan bahwa pembeli BAIC akan selalu menerima produk dalam kondisi terbaik sesuai ekspektasi pelanggan selama periode tersebut.

Garansi ini melindungi konsumen BAIC dari kerugian akibat kekurangan yang mungkin terjadi dalam proses produksi.

Categories
Otomotif

Diangap Terlalu Mahal, Warga Australia Ogah Beli Mobil Listrik

SIDNEY – Laporan baru dari Australia menunjukkan bahwa meskipun penjualan kendaraan listrik di Australia akan meningkat lagi pada kuartal pertama tahun 2024, masih banyak yang merasa bahwa mobil tanpa jendela terlalu mahal dan tidak memiliki perlengkapan tambahan.

BACA JUGA – Mobil Listrik Baru Renault Terinspirasi Mobil Klasik

Menurut laporan Australian Automobile Dealers Association (AADA), jika suatu negara ingin meningkatkan penjualan mobil listrik, maka perlu mengubah pola pikir konsumen di dalamnya.

Namun data penjualan menunjukkan penjualan EV akan meningkat pada kuartal I 2024.

Seperti dilansir Australian Automotive Expert, angka tersebut meningkat 46,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan 8,3 persen penjualan mobil baru dalam 4 bulan tersebut termasuk kendaraan listrik.

Survei Zing Insight Electric dan Hybrid Vehicle terhadap 2.000 pengemudi di Australia mengenai mobil yang mereka miliki saat ini dan mobil yang akan mereka beli menunjukkan 57 persen menganggap mobil listrik terlalu mahal.

Mereka juga hanya delapan persen bersedia membayar mobil listrik dibandingkan harga mobil bermesin bensin.

Sekitar 50 persen dari mereka yang menjawab mengatakan bahwa kurangnya pusat pengumpulan uang untuk mobil bekas menjadi alasan mengapa mereka tidak mau membeli mobil semacam itu.

Sekitar 44 persen khawatir rumah mereka tidak memiliki energi yang dibutuhkan untuk mobil listrik, sementara 17 persen menyebut nilai jual kembali yang rendah sebagai alasan untuk tidak membeli mobil.

Namun, 67 persen dari mereka yang disurvei mengatakan mereka lebih memilih mobil listrik karena tidak mengeluarkan emisi dan baik bagi lingkungan.

Biaya operasional yang rendah adalah alasan paling populer dan semakin meningkat atas preferensi mereka terhadap kendaraan listrik.