Categories
Bisnis

Pelaku UMKM Indonesia Dikuasai Perempuan, Ini Buktinya

tonosgratis.mobi, Jakarta Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami peningkatan besar dalam kewirausahaan perempuan, dengan semakin banyaknya perempuan yang mampu mendobrak batasan dan bereksperimen di berbagai sektor ekonomi.

Sekitar 64,5% dari seluruh usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) di Indonesia adalah perempuan. Dari kota-kota yang ramai hingga desa-desa terpencil, perempuan Indonesia semakin banyak yang memanfaatkan kewirausahaan sebagai jalan menuju kemandirian finansial, pemberdayaan, dan dampak sosial.

Lanskap bisnis di Indonesia sedang mengalami perubahan signifikan, dimana peran perempuan semakin penting. Terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah perempuan Indonesia yang ingin menjadi wirausaha.

Tren ini mencerminkan pergeseran norma sosial seiring dengan semakin banyaknya perempuan yang mencari peluang untuk mengejar minat mereka, berkontribusi pada perekonomian, dan menciptakan perubahan positif di komunitas mereka.

“Kewirausahaan juga menawarkan fleksibilitas dan otonomi, memungkinkan perempuan untuk menyeimbangkan ambisi profesional mereka dengan tanggung jawab keluarga. “Fleksibilitas ini sangat menarik bagi para ibu yang ingin terlibat aktif dalam pendidikan dan bisnis anaknya,” kata Vice President Branding, Communications and Customer Experience Sun Life Indonesia Kaiser Simangukalit, Jumat (22 Maret 2024).

Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap bulan Maret, Sun Life Indonesia menghadirkan Sun Entrepreneur Inspiration Session, yang menghadirkan ratusan perempuan berdiskusi tentang pemberdayaan berbasis kewirausahaan di sektor penyaluran keagenan asuransi.

Dalam sesi ini, Sun Life Indonesia menawarkan cara untuk mencapai kemandirian finansial dan menghidupi keluarga Anda melalui kewirausahaan. Ini menyediakan platform untuk menampilkan bakat Anda, mengejar minat Anda dan memenuhi aspirasi Anda.

 

Meskipun terdapat momentum yang berkembang, pengusaha perempuan di Indonesia menghadapi beberapa tantangan yang menghambat kemajuan dan kesuksesan mereka. Tantangan-tantangan ini mencakup stereotip gender dan norma-norma sosial, akses terhadap modal dan sumber daya, keseimbangan tanggung jawab keluarga, dan terbatasnya akses terhadap jaringan dan mentor.

“Dukungan dari organisasi dan komunitas bisnis dapat memainkan peran penting dalam memberikan bimbingan, peluang jaringan, dan akses ke pasar kepada pengusaha perempuan. Fakta inilah yang memotivasi kami sebagai perusahaan asuransi jiwa untuk mengajak perempuan Indonesia memulai bisnis bersama Sun Life Indonesia melalui program Sun Entrepreneur. “Dengan mengatasi tantangan dan menciptakan lingkungan yang mendukung kewirausahaan perempuan, saya yakin perempuan Indonesia dapat menantang stereotip dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian dan masyarakat,” tambah Kaiser.

Sun Entrepreneur dirancang untuk menciptakan wirausahawan di ruang distribusi keagenan independen melalui program pelatihan intensif selama 6 bulan dengan para profesional industri asuransi tentang kewirausahaan, kreativitas, dan pengembangan diri. Mereka kemudian dapat mengelola sistem dan membangun lembaga distribusi independen mereka sendiri dalam waktu 2,5 hingga 3 tahun.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erik Tohir menargetkan satu juta usaha mikro khususnya akan bertransformasi menjadi mikro setiap tahunnya. Itu bisa didapat dengan bantuan Ultra Mikro BUMN Holding BRI.

Properti UMi terdiri dari BRI, Permodalan Nasional Masdani (PNM) dan Pegadaian. Salah satu program yang mengarah langsung pada usaha mikro khususnya adalah PNM Mekaar.

Mekaar PNM saat ini memiliki 15,2 juta pelanggan. Tujuannya PNM Mekaar adalah meningkatkan jumlah tersebut menjadi 20 juta pelanggan. Eric juga mendorong optimalisasi pelayanan agar pelanggan bisa maju kelas dan memasuki pasar internasional.

“Bismillah semoga dengan tren positif ini kita berharap mampu menarik satu juta pelaku usaha ultra mikro ke segmen mikro setiap tahunnya,” kata Eric usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta. . Kamis (07/03/2024).

Ia pun menanggapi pujian Jokowi terhadap Holding BRI Ultra Mikro. Menurutnya, hal tersebut menjadi bukti keberhasilan program yang dilaksanakan unit BUMN tersebut sejak dibentuk, pada 13 September 2021.

Alhamdulillah, tadi Presiden mengaku senang dengan hadirnya holding ultramikro karena benar-benar memberikan dampak nyata bagi peserta perusahaan ultramikro dan UKM, ujarnya.

Eric mengatakan BUMN dan UMKM harus terus bersinergi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Selain itu, kontribusi yang cukup besar diberikan oleh MSVU.

“Dengan jumlah UMKM yang mencapai 65 juta jiwa, kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia tidak main-main karena menyumbang 61 persen terhadap PDB dan 97 persen penyerapan tenaga kerja dilakukan oleh UMKM,” ujarnya.

 

Eric menegaskan, saham ultramikro tidak akan gagal untuk melayani pelaku usaha ultramikro dan UKM. Hal ini sejalan dengan imbauan Jokowi kepada pelaku usaha ultramikro dan UKM.

Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mengatakan, induk ultramikro saat ini melayani sekitar 8,2 nasabah ultramikro dengan kredit hingga Rp10 juta dan 16 juta nasabah kredit usaha (KUR) dengan kredit hingga Rp500 juta.

“Lonjakan terbesar yang disampaikan Presiden sebelumnya adalah jumlah pelanggan PNM Mekaar dari tahun 2015 yang dulu hanya 400 ribu pelanggan, kini mencapai 15,2 juta pelanggan,” lanjut Eric.

Eric mengatakan penyaluran kredit PNM Mekaar dari Rp 800 miliar pada 2015 menjadi Rp 244 triliun pada 2024 menjadi insentif bagi BUMN untuk melanjutkan program tersebut.