Tambang Ilegal di Kolaka Makan Satu Korban Nyawa
tonosgratis.mobi, Jakarta – Pt Waja Lestari (Wil) Aktivitas baru -baru ini kembali menjadi sorotan. Perlindungan Polisi Penambang Nikel Indonesia (APNI) Pt Wijaya Inti Lestari (Wil) dan Pt Tri Met Barbarin Porridge (PT TMBP) diselidiki secara mendalam oleh raja Royal Royal King King.
APNI mengungkapkan pelanggaran dan kejahatan lingkungan yang terletak di desa Lapo-Poo, Lisensi Operasi Produksi Kolaca (IUP), 210 ha dari daerah tersebut (panen) dari 27 Juli berlaku. 2030 dan 418 / DPMPST / VII / 2020 memberikan Sulavesi kepada Gubernur Tenggara.
Pt Wil Iup terletak di Limited Production (HPT), 6623 / Menlhk-Ptl / Kuh / PLA.2 / 10/10/10/10 / 1021 Dekreasi Penunjukan. 465 / Menhut-II / 2011.
Berdasarkan kondisi pedesaan, pt. Will diyakini bekerja di produksi kawasan hutan (HPT), kawasan hutan (IPPKH) di desa wilayah Wlala, Kolawesi Regencens, kegiatan penambangan tenggara.
“Selain itu, bekerja dalam mineral nikel, bekerja di area produksi terbatas (HPT) dan membuat PT tri Wet Barbarina Bubur. /21/20).
Pt Vil juga curiga bahwa biaya RKAB -nya dipenuhi dengan bubur Barbarina Wet Pt Tri. Perusahaan sebelumnya yang disebut PT Barbarina Putra Sulung, BKPM Investment / Head telah menarik menteri batu. Dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Februari 2022.
Kegiatan penambangan ilegal ini juga telah hidup karena TPA, yang dimakamkan ketika keamanan perusahaan meninggal. Polisi Polisi Volo utama dibebaskan oleh Jumardin.
“Ya, korban meninggal. Di pagi hari di 01.000 Wita, korban masih dapat mengirim pesan ke WhatsApp jika angin bertiup deras dan hujan.
Dia mengatakan kelompok kriminal polisi Colac melakukan pelanggaran. “Anggota unit pelanggaran kriminal telah berada di TKP untuk menyelesaikan TKP. Korban dimakamkan ketika tanah dimakamkan,” katanya.