Categories
Teknologi

WhatsApp Bakal Ubah Tampilan Desain Status, Jadi Mirip IG Stories?

tonosgratis.mobi, Jakarta – WhatsApp versi beta terbaru, beta 2.24.4.23 untuk Android menghadirkan pembaruan tampilan pada halaman Status. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan pengalaman pengguna saat mengakses WhatsApp.

Pembaruan ini tersedia untuk pengguna WhatsApp Beta yang kini dapat diunduh dari Google Play Store.

Tampilan Status WhatsApp yang diperbarui menyertakan tautan baru untuk melihat pembaruan status yang berfokus pada kemudahan akses dan navigasi yang lebih nyaman selama berada di dalam aplikasi.

Merujuk Gizchina, Senin (19/2/2024), pembaruan antarmuka WhatsApp ini membawa perubahan signifikan pada tampilan status di WhatsApp.

Mode desain baru meninggalkan versi lama tata letak horizontal dan menentukan gambar profil serta mengambil pendekatan yang tepat.

Dengan fitur Status baru, pengguna aplikasi WhatsApp dapat melihat preview pembaruan status langsung dari kotak pembaruan status di bagian atas halaman pembaruan. Hal ini membuat Status WhatsApp terlihat mirip dengan IG Stories.

Hal ini memungkinkan pengguna untuk melihat konten dengan cepat tanpa membuka pembaruan status setiap pengguna satu per satu.

Namun pembaruan WhatsApp saat ini sedang dalam proses mencari masukan dari pengguna.

Memiliki preview berupa thumbnail. WhatsApp berencana menyederhanakan pengalaman pengguna dalam memeriksa status pengguna lain. Mereka juga dapat menentukan posisi yang ingin mereka lihat secara umum.

Desain ulang Status WhatsApp yang menampilkan pratinjau Status yang lebih besar dikatakan juga memengaruhi daftar dan visibilitas konten saluran di tab Pembaruan.

Saat ini halaman Updates menampilkan status dan update channel, dengan preview status yang tinggi tentunya penambahan channel baru akan sangat minim.

Meskipun ada kekhawatiran mengenai ruang yang digunakan dalam pratinjau Status ini, tujuan utama WhatsApp adalah memudahkan pengguna melihat pembaruan Status dengan mudah.

Perlu diketahui, mode yang didesain ulang saat ini sedang dalam tahap pengujian beta dan hanya tersedia untuk kelompok pengguna beta.

WhatsApp mungkin menghadirkannya ke semua pengguna, tetapi mungkin juga tidak. Semuanya masih tergantung feedback dari pengguna.

Tak hanya tampilan Status saja yang diperbarui, WhatsApp juga terus mengeksplorasi fitur lainnya. Salah satunya adalah bekerja dengan tombol chat di semua perangkat untuk meningkatkan keamanan.

Dilaporkan juga bahwa WhatsApp mengizinkan pengiriman pesan untuk diberitahukan sesuai dengan hukum Uni Eropa.

Pembaruan pada aplikasi WhatsApp dikatakan menyertakan integrasi dengan aplikasi lain.

Mengutip Gizchina, Kamis (8/2/2024), Direktur Teknik WhatsApp Dick Brouwer membenarkan pengumuman tersebut.

Artinya, pengguna bisa langsung membaca dan mengirim pesan ke kontak di platform lain, misalnya iMessage, Telegram, Google Messages, dll, tanpa harus berpindah aplikasi.

Kemudahan ini tidak hanya memudahkan tanpa perlu berganti aplikasi saat chatting, namun juga mendorong komunikasi tanpa batasan.

Tantangan Menghubungkan WhatsApp ke Aplikasi Lain

Namun, mencoba menghubungkan satu aplikasi ke aplikasi lain memiliki tantangan yang cukup besar. Tantangan yang dimaksud berkaitan dengan koordinasi integrasi fitur WhatsApp, enkripsi end-to-end.

Brouwer mengakui bahwa permasalahan serupa juga terjadi pada integrasi iMessage Apple dan RCS.

Menurutnya, permasalahan ini perlu diselesaikan untuk menjamin kepercayaan pengguna dan keamanan adalah yang terpenting.

Pendorong utama dibalik perubahan konektivitas ini bukan hanya permintaan pengguna saja, namun hadirnya regulasi Uni Eropa yaitu Digital Markets Act (DMA) Uni Eropa.

Undang-undang ini mulai berlaku pada bulan Maret 2024, dan berdampak pada perusahaan teknologi besar seperti Meta dan WhatsApp, sehingga memaksa mereka untuk membuka jaringan, untuk mendorong persaingan dan pilihan konsumen.

Karena UU DMA, WhatsApp mengembangkan jadwal sinkronisasi. WhatsApp juga diimbau untuk mematuhi pembatasan yang diberlakukan.

Meski sudah ada informasi mengenai kemungkinan cross-talk, namun implementasinya masih menjadi misteri. Detail pertama menunjukkan kompleksitas diskusi di platform.