slot jepang

2 Jenis Bedah Otak untuk Parkinson, Harapan Baru bagi Penderita yang Kesulitan Bergerak

tonosgratis.mobi, Jakarta – Penyakit Parkinson merupakan salah satu gangguan neurodegeneratif yang paling umum dan menakutkan, terutama pada lansia. Penyakit ini mempengaruhi kemampuan tubuh untuk bergerak sehingga menyebabkan penderitanya mengalami gejala seperti gemetar, otot kaku, dan kesulitan menjaga keseimbangan.

Bagi penderita penyakit Parkinson, menjalani kehidupan sehari-hari dengan tubuh yang tidak dapat bergerak secara normal dapat menjadi tantangan besar.

Namun, kini ada secercah harapan bagi mereka yang mengalami gejala-gejala yang mengganggu. Berkat kemajuan di bidang medis, bedah otak muncul sebagai solusi inovatif untuk membantu penderita Parkinson mendapatkan kembali kendali atas gerakan tubuhnya. Bisakah Parkinson diobati dengan operasi?

Salah satu bentuk operasi otak yang paling umum untuk penyakit Parkinson adalah stimulasi otak dalam (DBS). Apa itu operasi DBS? Prosedur ini melibatkan penempatan elektroda di bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan gerakan. Elektroda ini dihubungkan dengan generator listrik kecil yang ditempatkan di bawah kulit di area dada.

Elektroda tersebut akan mengirimkan sinyal listrik ke otak, membantu mengontrol aktivitas otak yang tidak normal dan mengurangi gejala motorik penyakit Parkinson, seperti tremor, kekakuan otot, dan gerakan lambat. Dengan stimulasi yang tepat, pasien dapat kembali melakukan tugas sehari-hari dengan lebih baik. Apa yang DBS lakukan untuk penyakit Parkinson?

Menurut Dr. M. Agus Auliya, RSU Bunda Jakarta, DBS menawarkan manfaat besar bagi pasien SPBS yang tidak lagi merespon obat Parkinson dengan baik. “Operasi DBS dapat membantu mengurangi gejala motorik seperti gemetar dan kaku, sekaligus mengurangi dosis obat yang dibutuhkan pasien. Dengan demikian, efek samping pengobatan dapat dikurangi,” ujarnya.

Dengan DBS, pasien dapat merasakan peningkatan kualitas hidup yang signifikan. Mereka dapat lebih leluasa bergerak, melakukan aktivitas sehari-hari, dan menjalani kehidupan dengan lebih mandiri.

Selain itu, perangkat bedah DBS yang digunakan memungkinkan dokter menyesuaikan tingkat rangsangan sesuai kebutuhan pasien sehingga hasilnya lebih baik. DBS dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

 

Dalam prosedur ini, pasien diberikan anestesi lokal untuk menjaga kesadaran selama operasi. Hal ini memungkinkan dokter untuk mengontrol secara langsung efek rangsangan terhadap fungsi motorik pasien, sehingga rangsangan dapat disesuaikan dengan tepat selama prosedur berlangsung.

Meskipun pasien mungkin merasa cemas, hasil akhirnya seringkali sangat bermanfaat.

 

Berbeda dengan prosedur terjaga, DBS tidur dilakukan dengan anestesi umum sehingga pasien tertidur selama prosedur berlangsung. Keuntungan metode ini adalah pasien tidak akan merasakan apa pun selama operasi sehingga lebih nyaman. Namun pengujian respon stimulus hanya dapat dilakukan setelah pasien sadar.

 

Selain DBS, prosedur bedah lain yang dapat digunakan adalah lesi otak stereotactic, dimana dokter akan membuat lesi kecil di bagian otak yang menyebabkan gejala Parkinson. Prosedur ini dilakukan dengan sangat presisi menggunakan peralatan stereotaxic. Bagaimana proses stereotaxic otak dilakukan?

Sebelum operasi, pasien akan menjalani pemeriksaan otak, seperti MRI atau CT scan, untuk menentukan lokasi yang tepat. Dokter kemudian akan menggunakan elektroda untuk memberikan rangsangan listrik guna memastikan lokasi yang ditargetkan tepat sebelum membuat lesi. Lesi ini bertujuan untuk mengganggu aktivitas otak yang menyebabkan gejala Parkinson.

Cara ini terbukti efektif mengurangi tremor, kekakuan otot, dan gerakan lambat yang dialami pasien Parkinson. Selain itu, operasi ini dapat membantu pasien mengurangi kebutuhan akan obat-obatan yang sering kali menimbulkan efek samping jangka panjang.

 

Baik operasi otak, DBS maupun kerusakan otak stereotaktik telah memberikan harapan baru bagi penderita Parkinson yang sebelumnya merasa tidak berdaya melawan penyakit tersebut.

Dengan kemajuan teknologi medis, orang-orang yang mengalami kesulitan bergerak akibat penyakit Parkinson kini memiliki kesempatan untuk mendapatkan kembali kendali atas tubuhnya dan menjalani kehidupan yang lebih baik.

Di RSU Bunda Jakarta, berbagai metode canggih tersebut tersedia dan menjadi solusi efektif untuk mengatasi gejala Parkinson yang sulit dikendalikan.

Dengan operasi otak, kualitas hidup yang lebih baik bukan lagi sekedar impian bagi penderita Parkinson, melainkan sebuah kenyataan yang bisa diwujudkan.

Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala Parkinson dan tidak lagi memberikan respons yang baik terhadap pengobatan, konsultasikan dengan dokter spesialis untuk mengetahui apakah DBS atau kerusakan otak stereotaktik mungkin merupakan solusi yang tepat.