3 Vaksin Tambahan untuk Imunisasi Rutin Anak dalam Tranformasi Kesehatan Indonesia
tonosgratis.mobi, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia terus memperkuat upaya pencegahan di layanan kesehatan primer dengan tujuan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat dasar untuk melindungi mereka dalam pemulihan penyakit.
Salah satu program utama dalam transisi kesehatan ini adalah peningkatan jumlah vaksin rutin anak dari 11 menjadi 14 vaksin antigen.
Direktur Jenderal Departemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr. Maxi Rein Rondonuwu, D.H.S.M, MARS, mengatakan program nasional seperti vaksinasi harus dilaksanakan secara komprehensif. Kementerian Kesehatan menargetkan 95% anak mendapat vaksinasi lengkap.
“Vaksinasi perlu diperluas menjadi 14 antigen dan dijadikan program nasional karena target kita 95% anak bisa divaksin,” kata Maxi, Kamis (1/2/2024).
Pada perluasan vaksinasi ini terdapat tiga vaksin tambahan yaitu Human Papillomavirus Vaccine (HPV) untuk mencegah kanker, Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) untuk mencegah pneumonia, dan Rotavirus Vaccine (RV) untuk mencegah pneumonia, diare. Kementerian Kesehatan juga menawarkan vaksinasi polio dosis kedua atau IPV2 untuk meningkatkan perlindungan terhadap polio.
Selain itu, 14 vaksin yang rutin diberikan antara lain BCG (Bacillus Calmette-Guérin) untuk mencegah tuberkulosis (TB), DPT-Hib untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), hepatitis B, dan infeksi jenis Haemophilus influenzae. B.
Selain itu, terdapat vaksin hepatitis B, MMR dan MR untuk mencegah campak dan rubella, vaksin OPV atau vaksin polio kecil, serta vaksin IPV dan IPV2 atau vaksin polio suntik, vaksin TT, DT dan TD untuk mencegah difteri, tetanus dan Jepang. vaksin. ensefalitis (JE). ) vaksin untuk mencegah ensefalitis, serta HPV, PCV dan Rotavirus.
Perlindungan terhadap kanker serviks juga menjadi fokus, yang dapat dicegah dengan vaksinasi HPV. Kementerian Kesehatan mencatat lebih dari 103 juta perempuan berusia 15 tahun ke atas di Indonesia berisiko terkena kanker serviks.
Selain itu, sekitar 36.000 wanita didiagnosis menderita kanker serviks setiap tahunnya, dan sekitar 70% di antaranya berada pada stadium lanjut. Angka kematian akibat kanker serviks juga tinggi, mencapai sekitar 21.000 kematian pada tahun 2020.
Untuk mencegah pneumonia dan diare yang menyebabkan tingginya angka kematian anak di bawah 5 tahun di Indonesia, Kementerian Kesehatan memperluas vaksinasi PCV dan Rotavirus. Vaksinasi PCV telah ditawarkan secara nasional sejak tahun 2022, sedangkan vaksinasi rotavirus telah diperluas ke seluruh Indonesia sejak tahun 2023.
Perlindungan terhadap polio juga diperkuat dengan pemberian vaksinasi polio dosis kedua atau IPV2, yang akan diberikan secara nasional mulai tahun 2023.
Dengan program-program tersebut, Kementerian Kesehatan berharap dapat meningkatkan akses dan perlindungan kesehatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak.