Diet Terbukti Aman Atasi Obesitas Jika Diawasi Pakar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pola makan sangat rendah kalori dalam jangka pendek terbukti berhasil membantu remaja penderita obesitas. Praktik ini aman asalkan diawasi secara ketat oleh ahli diet berpengalaman, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan di Australia.
Dikutip dari laman Yahoo News, Senin (18/3/2024), penelitian tersebut dilakukan oleh ilmuwan dari University of Sydney. Hasilnya menunjukkan bahwa banyak remaja yang berpartisipasi dalam penelitian ini berpendapat bahwa diet adalah cara yang dapat diterima untuk menurunkan berat badan.
Mereka mengalami beberapa efek samping yang tidak menyenangkan, seperti kelelahan, sakit kepala, mudah tersinggung, sembelit dan mual. Namun diet sangat rendah energi (VLED) dengan konsumsi kurang dari 800 kalori per hari terbukti berhasil.
VLED diresepkan untuk orang gemuk yang ingin menurunkan berat badan tetapi tidak merespons program diet dan olahraga konvensional. Penelitian telah menunjukkan bahwa VLED dapat diterapkan dengan aman dalam jangka pendek di bawah pengawasan profesional kesehatan.
Penelitian ini melibatkan 71 peserta laki-laki dan 70 peserta perempuan dengan obesitas. Mereka memiliki setidaknya satu kondisi tertentu, seperti tekanan darah tinggi atau resistensi insulin. Semua peserta mengikuti diet selama empat minggu.
Dietnya mencakup makanan pengganti yang diformulasikan dan sayuran rendah karbohidrat, seperti brokoli dan tomat. Dari 141 orang yang memulai penelitian, 134 orang menyelesaikan penelitian dan kehilangan berat badan rata-rata 5,5 pon.
Sebanyak 95 persen partisipan mengalami efek samping selama menjalani diet, dan 70 persen mengalami tiga efek samping. Kelaparan, kelelahan dan sakit kepala adalah efek samping paling umum yang dialami para partisipan.
Peserta melaporkan bahwa penurunan berat badan yang sukses adalah aspek yang paling diinginkan. Sedangkan tata cara diet ketat dan rasa makanan pengganti menjadi aspek yang paling tidak disukai.
Meskipun terdapat efek samping, VLED dapat diterima oleh banyak remaja dengan obesitas sedang hingga berat. Hingga saat ini, terdapat kekhawatiran mengenai risiko yang dapat terjadi jika kehilangan massa tubuh secara cepat.
Di saat yang sama, remaja yang mengalami obesitas tetap membutuhkan semua nutrisi penting untuk tubuhnya. Sementara itu, data mengenai dampak VLED terhadap pertumbuhan, kesehatan jantung, dan kesejahteraan psikologis subjek masih terbatas.
Namun penelitian di Sydney menunjukkan bahwa ketakutan tersebut tidak berdasar. “Karena penurunan berat badan yang cepat, penggunaannya harus ditekankan dalam pedoman praktik klinis untuk pengobatan obesitas parah dan komplikasi terkait obesitas pada remaja, terutama sebelum intervensi farmakologis atau bedah,” kata pemimpin studi Megan Gow.