slot jepang

Perdagangan Saham SPRE Disetop Bursa, Investasimu Nyangkut?

tonosgratis.mobi, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau menghentikan sementara perdagangan saham PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE). Penghentian sementara (suspensi) saham SPRE karena kenaikan harga saham yang signifikan.

“Menyikapi kondisi yang semakin dingin dan sebagai bentuk perlindungan investor, BEI memandang perlu untuk menghentikan sementara perdagangan saham SPRE pada tanggal 26 Juli 2024,” demikian pengumuman bursa tertanggal Jumat (26/7/2024).

Penghentian sementara perdagangan saham PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk di pasar reguler dan pasar uang telah diterapkan. Tujuannya adalah untuk memberikan waktu yang cukup bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara cermat informasi terkini ketika mengambil keputusan investasi pada saham SPRE.

Pada perdagangan Kamis 25 Juli 2024, saham SPRE ditutup menguat 7,59 persen di posisi 340. Berdasarkan data RTI, frekuensi perdagangan saham SPRE tercatat 3.464 kali selama itu. Jumlah saham yang dibeli sebanyak 36,74 lembar dan harganya 12,16 miliar dirham.

Dalam sepekan, harga saham SPRE naik 23,19% dan 172% sejak IPO. Saham SPRE merupakan pendatang baru di bursa sendiri yang tercatat pada 3 Juli 2024. Sebelumnya, perseroan melakukan penawaran umum perdana (IPO).

Dalam acara tersebut, perseroan menawarkan 240 juta saham dengan harga Rp 25 per saham. Harga pelaksanaannya ditetapkan Rp 125 per saham. Dengan demikian perseroan menghimpun dana baru Rp 20 miliar dari IPO.

Selain itu, sehubungan dengan suspensi ini, Bursa mengimbau investor untuk memperhatikan tanggapan emiten terkait permintaan persetujuan Bursa.

Sebelumnya, saham PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu 3 Juli 2024 dengan kode SPRE. Pada awal perdagangan, saham SPRE sempat melayang di zona hijau.

Saham SPRE naik 3,2% menjadi 129 sesaat setelah dimulainya perdagangan. Frekuensi perdagangan tercatat 958 kali. Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 102 ribu 573 lembar saham yang dijual dengan nilai 1,33 miliar rupiah.

Chairman dan CEO PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk, Rizet Ramawi merasa sangat bangga karena perusahaannya menjadi perusahaan asal Sumatera Barat pertama yang berhasil mencatatkan sahamnya di pasar modal.

“Hari ini adalah hari bersejarah bagi kami Perros karena kami adalah orang pertama dari Padang, Sumbar yang berhasil menyelesaikan IPO. Kami bangga menjadi pionir IPO dari Sumbar,” ujarnya pada acara pencatatan saham SPRE. Rabu (7/3). /20240.

Perusahaan memulai operasinya dari oven microwave di Padang. Sejak didirikan pada tahun 2001, PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk telah berkembang menjadi salah satu perusahaan furnitur kamar tidur terkemuka di Sumatera.

Perusahaan ini menawarkan berbagai macam produk berkualitas tinggi seperti sprei, sprei, bantal, selimut dan perabot rumah tangga dengan merek Soraya Bedsheet. Perusahaan berkomitmen melakukan inovasi berkelanjutan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produknya secara berkelanjutan.

Saat ini perusahaan mempunyai 2 pabrik dan 6 outlet yang berlokasi di Padang dan Pekanbaru. Serta didukung oleh 93 karyawan, 140 penjahit dan lebih dari 600 agen penjualan.

Dalam rangka penawaran umum (IPO), perseroan menawarkan 240 juta saham baru dengan harga Rp 25 per saham. Harga penawarannya Rp 125 per saham dan total nilai penawaran umum mencapai Rp 30 miliar.

Sekitar 90,71% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian bahan baku produksi seperti kain katun CVC, dakron (sprei), dakron (badan bantal), busa, dan resleting. Sisanya sebesar 9,29% akan digunakan untuk pembelian mesin baru dan kendaraan operasional.

Melalui penawaran saham ini, PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas akses pasar.

Karena dapat memenuhi kebutuhan perlengkapan tidur yang berkualitas bagi masyarakat di wilayah Sumatera, seluruh Indonesia, yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan perusahaan.