Kurang Tidur Bisa Memperburuk Mood, Apa Hubungannya?
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ritme sirkadian tubuh berkaitan dengan suasana hati. Hal ini menjelaskan mengapa orang yang memiliki pekerjaan yang membuat stres atau bekerja di malam hari sering kali bergelut dengan depresi dan masalah suasana hati.
Sebuah studi baru meneliti efek jam bangun terhadap ritme sirkadian dan suasana hati seseorang. Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti dari University of Michigan dan Dartmouth Health di Amerika Serikat menggunakan data Fitbit dari 2.602 peserta selama dua tahun.
Para peneliti telah menemukan bahwa siklus suasana hati antara jam 5 sore. dan titik terendah pada jam 5 sore. Kurang tidur memperburuk perubahan suasana hati ini, mengakibatkan kemurungan sepanjang hari dan perubahan suasana hati yang parah.
Benjamin Shapiro, penulis utama studi tersebut dan psikiater Dartmouth Health, mengatakan bahwa suasana hati bervariasi dari titik terendah di pagi hari hingga titik tertinggi di malam hari, terlepas dari kurang tidur. Sedangkan kurang tidur merupakan proses yang semakin menurunkan mood Anda.
“Seseorang yang terjaga sepanjang malam pada pukul 05.00 pagi suasana hatinya lebih buruk dibandingkan seseorang yang bangun pukul 05.00. Namun pada hari normal, suasana hatinya pada pukul 05.00 masih akan lebih rendah dibandingkan pada malam hari,” ujarnya. Shapiro. , Kamis (14/3/2024) dikutip dari laman Tech Explorerist.
Dalam studi tersebut, detak jantung partisipan diukur dari waktu ke waktu, termasuk jarak berjalan kaki setiap hari, kebiasaan tidur, dan keadaan emosi. Dengan menggunakan informasi dari perangkat teknologi untuk melacak aktivitas menit demi menit dan detak jantung, para peneliti juga menghitung jam tubuh dan durasi tidur para partisipan.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa suasana hati mengikuti ritme yang terkait dengan jam internal tubuh. Pengaruh jam internal ini meningkat semakin lama seseorang terjaga, hal ini menunjukkan bagaimana jam tubuh mempengaruhi suasana hati.
Jam tubuh para narapidana dan lamanya mereka terjaga disesuaikan dengan penilaian suasana hati para peneliti. Selain suasana hati terbaik yang terjadi pada jam lima sore dan suasana hati terburuk pada jam lima pagi, juga diamati bahwa semakin lama seorang narapidana terjaga, semakin buruk pula suasana hatinya.