slot jepang Slot Gacor 4D

Dokter Anjurkan Masyarakat Tetap Berolahraga Selama Berpuasa

REPEALIKA.CO.ID, DEPOK – Seorang spesialis dalam olahraga medis olahraga, serta dosen di Fakultas Kedokteran (FC) di Universitas Indonesia (UI) Dr. Raichaei Rahayu, menganjurkan masyarakat untuk terus berlatih sambil berpuasa. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhitungkan, seperti waktu, durasi dan intensitas olahraga yang tepat.

“Meskipun mempertahankan kebugaran tubuh selama puasa bisa menjadi tantangan, puasa tidak harus menjadi hambatan untuk mempertahankan aktivitas fisik,” kata Raicheu Rahayu di Depok, Sabtu (3/16/2024).

Menurut risikonya, ada tiga waktu terbaik yang dapat dipilih untuk melakukan latihan fisik saat berpuasa. Pertama, setelah fajar. Dengan berlatih saat fajar, cadangan energi masih optimal, tetapi ada risiko dehidrasi, karena mereka harus mengikat sampai waktu tiba untuk berbuka puasa.

Kedua, sebelum melanggar puasa. Keuntungan berolahraga sebelum istirahat cepat adalah bahwa setelah menyelesaikan olahraga, mereka dapat makan dan minum segera untuk pemulihan dan hidrasi, tetapi energi cadangan sebelum latihan fisik kurang.

Ketiga, setelah melanggar puasa. Pada saat ini, ia memiliki energi sebelum mulai berolahraga dan dapat dengan mudah direhidrasi.

“Melihat jadwal pelatihan yang disarankan, Anda perlu melakukan latihan fisik dengan intensitas ringan atau intensitas sedang saat ini setelah fajar dan sebelum Anda pecah,” katanya.

Sementara itu, latihan intensitas tinggi dapat dilakukan setelah puasa. Latihan fisik dapat dilakukan baik di dalam maupun di luar ruangan.

Beberapa jenis olahraga yang dibuat dengan baik saat puasa berjalan cepat atau berjalan cepat, jogging, bersepeda, latihan tai chi, senam aerobik atau zumba, yoga dan lainnya. Durasi latihan dalam puasa tidak berbeda dengan saat tidak memposting.

Untuk latihan kardiopisi atau aerobik, berisiko melakukan ini dengan intensitas sedang selama 150 menit seminggu yang dapat dibagi menjadi tiga hingga lima kali seminggu.

Sementara itu, latihan kekuatan dapat dilakukan dua hingga tiga kali seminggu untuk otot tungkai atas, tubuh dan anggota tubuh bagian bawah dengan sejumlah besar set dua hingga tiga, dan pengulangan set adalah delapan hingga 12.

Dalam hal puasa, konsentrasi orang yang berolahraga dikurangi sebagai akibat dari cadangan energi yang berkurang. Ini dapat meningkatkan risiko cedera, yang dapat terjadi sebagai akibat dari faktor individu, lingkungan dan faktor aktivasi.

Dengan demikian, terus, perlu untuk menilai penilaian individu atas risiko cedera, untuk memperhatikan keselamatan lingkungan dan memilih waktu yang tepat untuk berolahraga untuk mengurangi risiko berolahraga dalam puasa.