Apa Itu Fenomena Heat Stroke, Cuaca Panas Ekstrem yang Sebabkan Kematian di Thailand?
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Cuaca panas membawa dampak buruk bagi Thailand. Sejak Januari hingga April 2024, 30 orang meninggal di Thailand karena kondisi yang disebut panas. Pemerintah setempat memperingatkan cuaca panas dan suhu yang bisa melebihi 45 derajat Celcius.
Heatstroke adalah kondisi yang mengancam jiwa yang terjadi ketika suhu tubuh naik di atas 40 derajat Celcius. Hal ini biasanya disebabkan oleh banyaknya aktivitas dalam kondisi panas dan lembab, seperti dilansir Cleveland Clinic, Jumat (26/4/2024).
Gejala mungkin termasuk kebingungan, kejang, atau kehilangan sensasi. Jika tidak diobati, sengatan panas dapat menyebabkan kegagalan organ, koma, atau kematian.
Heatstroke atau sengatan matahari adalah bentuk paling serius dari hipertermia atau penyakit yang berhubungan dengan panas. Ini dapat menyebabkan kerusakan otak, kegagalan organ, atau kematian.
Ada 2 jenis air panas. Pertama, heat stroke saat beraktivitas, salah satu jenis serangan panas, biasanya disebabkan oleh banyak aktivitas fisik dalam kondisi panas dan lembab. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa jam.
Kedua, panas tidak aktif. Dikenal juga dengan sebutan heat stroke, jenis ini dapat terjadi karena usia atau kondisi kesehatan. Biasanya terjadi dalam beberapa hari.
Kelelahan akibat panas dan kelelahan akibat panas adalah jenis hipertermia. Kelelahan akibat panas dapat berkembang menjadi sengatan panas jika tidak ditangani. Namun, kelelahan akibat panas tidak seserius Heat Stroke, tidak menyebabkan masalah fisik dan biasanya tidak mengancam jiwa.
Siapa pun bisa terkena sengatan panas. Namun, bayi dan orang lanjut usia memiliki risiko yang sangat tinggi karena tubuhnya tidak dapat mengatur suhu dengan baik. Atlet, tentara, dan orang-orang dengan pekerjaan yang memerlukan pekerjaan fisik di lingkungan panas juga dapat terkena dampak serangan panas.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko serangan panas antara lain:
-Minum alkohol
– Rakyat
– Saring airnya
-Obat-obatan yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu, seperti obat anti inflamasi, anti inflamasi, atau kardiovaskular.
-Ada penyakit tertentu yang mempengaruhi keringat Anda, seperti fibrosis kistik.
– Memiliki kondisi medis, seperti masalah tidur atau jantung, paru-paru, ginjal, hati, tiroid atau pembuluh darah.
-Mengenakan pakaian yang berat atau ketat, seperti alat pelindung diri.
-Demamnya tinggi.
-Kegemukan.
– Riwayat panas masa lalu.
-Badan tidak layak atau tidak terbiasa dengan kondisi panas.