Gurita Memiliki Kromosom Seks Tertua Berusia 248 Juta Tahun
JAKARTA – Kromosom hewan cephalopoda (seperti cumi-cumi dan gurita) telah digunakan untuk menentukan jenis kelamin jantan atau betina selama 248 juta tahun, jauh lebih lama dibandingkan kromosom hewan mana pun yang diketahui.
BACA Juga – Penelitian Terbaru Ungkap Hewan Laut Tertua
Panjang ini berbeda dengan spesies hewan lain yang lebih sering mengubah sistem penentuan seksualnya.
Tidak semua hewan memiliki kromosom penentu jenis kelamin. Beberapa hewan menggunakan suhu saat telur mereka diinkubasi, dan ini merupakan masalah serius di dunia yang memanas.
Bagi hewan yang menggunakan kromosom, prosesnya tidak selalu stabil seperti yang diharapkan, seperti hilangnya kromosom pada manusia.
Oleh karena itu, tidaklah aman untuk berasumsi bahwa sistem penentuan jenis kelamin yang kita lihat saat ini sama dengan sistem yang ada di masa lalu.
Tapi Dr. Andrew Kern dari University of Oregon dan rekannya menemukan contoh nyata dari ketahanan. Hasil penelitian mereka dipublikasikan dalam bentuk pracetak yang belum lolos peer review.
“Kami dapat menemukan kromosom seks tertua yang diketahui pada hewan modern,” kata Kern kepada Nature News.
“Penentuan jenis kelamin pada cephalopoda, seperti lolligo dan polipus, adalah sebuah misteri – kami menemukan bukti pertama bahwa hal itu terlibat.” ditambahkan
Sampai saat ini, penentuan jenis kelamin pada cephalopoda masih menjadi misteri; tidak diketahui apakah mereka menggunakan kromosom atau faktor lingkungan untuk menentukan jenis kelamin.