
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Cacar Monyet Mpox Kembali Mewabah, Perkuat Dalam Negeri
Lipotan 6.
Meskipun secara internasional, istilah “monkapox” telah dikonversi menjadi “MPOX” untuk menunjukkan bahwa penyakit ini tidak hanya terkait dengan monyet, masih dikenal sebagai cacar monyet di Indonesia.
Pertimbangan ini disebabkan oleh peningkatan kasus MPOX di beberapa negara karena Claud 1b, yang lebih kejam daripada CLEAD 2, yang sekali lebih diketahui. MPOX pertama kali diperingkat setia dan kemudian statusnya dibatalkan karena dianggap kontrol. Namun, sekarang penyakitnya adalah epidemi sekali lagi.
Dengan kemungkinan menjadi kesehatan muncul dari komunitas internasional, banyak bagian mempertanyakan apakah masuknya negara -negara harus dihentikan.
Pengalaman Pandemi Kovide 19 menunjukkan bahwa penutupan tepi bukanlah solusi dasar untuk mencegah penyebaran penyakit. Pada waktu itu, penutupan perbatasan tidak menghentikan penyebaran global Kovide 19. Selain itu, penutupan perbatasan beberapa negara tidak menjamin bahwa negara lain bebas dari masalah.
Pengujian suhu di bandara tidak selalu efektif karena orang yang terkena dampak masih dapat terjadi pada periode inkubasi dan belum menunjukkan gejalanya. Oleh karena itu, yang paling penting adalah memperkuat sistem kesehatan domestik. Meskipun masih memperingatkan kemungkinan penyebaran dari luar negeri, yang paling penting adalah persiapan sistem kesehatan nasional. Selain itu, Indonesia telah menguji beberapa kasus MPOX.
Auditama Yoga Profesor Tjandra
Ventin, dari Laos
Platform Pertahanan Infeksi Udara (ADDP) Persiapan Menteri Kesehatan Asyan (AHMM) untuk acara paralel resmi