Kotoran Manusia Termahal di Dunia Berasal dari Bangsa Viking
ROMA – Fosil Viking, atau “koprolit”, adalah salah satu penemuan terpenting di dunia.
Koprolit adalah istilah ilmiah untuk tanah yang menjadi fosil, dan penemuan ini memberikan petunjuk mengenai makanan, lingkungan, dan habitat spesies yang punah.
Lloyds Bank Coprolite adalah fosil manusia terbesar dan termahal di dunia. Menurut New York Post, kerangka manusia tersebut berusia 1.200 tahun dan tercatat sebagai yang terbesar dalam sejarah manusia.
Tulang tersebut memiliki panjang 8 inci, panjang 20,3 cm, dan tebal 2 inci, atau 5 cm. Tulang-tulang ini ditemukan di York, Inggris, pada tahun 1972 di daerah tempat tinggal para pejuang Norse.
Sisa-sisa manusia diyakini berasal dari Kerajaan Viking York yang hidup antara tahun 866 dan 954.
Kata koprolit pada nama balok manusia ini berarti tinja yang membatu.
Meski hanya salah satu ‘pabrik’, Lloyds Bank Coprolite sangatlah penting. Artinya, sekitar 39 ribu dollar AS atau 579 juta.
Penemuan Lloyds Bank Coprolite adalah yang paling sukses dalam sejarah.
Menurut Australian Academy of Science, karena koprolit manusia langka, maka koprolit disimpan di tempat kering atau beku.
Nah, itulah pengenalan singkat tentang Lloyds Bank Coprolite, fosil manusia terbesar dan termahal di dunia.
Penelitian koprolit tidak hanya penting untuk paleontologi dan arkeologi, tetapi juga untuk studi kesehatan manusia dan ekologi prasejarah.
Dengan mempelajari sedimen, para ilmuwan dapat memperluas pemahaman mereka tentang bagaimana manusia purba berinteraksi dengan lingkungannya dan bagaimana pola makan mempengaruhi kesehatan mereka.
Secara keseluruhan, penemuan koprolit Viking sangat penting karena dapat mengungkap gambaran kehidupan dan lingkungan bangsa Viking, serta memberikan wawasan unik yang tidak dapat diperoleh dari tempat lain.