Leukemia Sering Muncul dalam Kisah di Film Maupun Sinetron, Berikut Fakta tentang Jenis Kanker Ini
tonosgratis.mobi, Jakarta Leukemia sering terdengar dalam cerita film dan sinetron. Leukemia sering digambarkan sebagai penyakit berbahaya dan serius yang diderita kebanyakan orang.
Menurut pakar medis, konsultan medis hematologi-onkologi RS Grha Kedoya, Dwi Wahyunianto Hadisantoso, leukemia merupakan salah satu jenis kanker darah.
“Tentu ada yang padat, yang biasa orang kenal dengan kelenjar getah bening, bentuknya seperti benjolan. Sebenarnya itu tumor di dalam darah, tapi bentuknya padat,” kata Dwi kepada Senin Sehat dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia. Piala 2024, Senin 26 Februari.
Kanker darah yang berbentuk cair, lanjut Dwi, disebut leukemia.
“Dari segi jumlahnya, penyakit ini tidak terlalu besar, tapi katanya sangat terkenal karena sering terlihat di film-film yang tampilannya kuat,” kata Dwi. Anak-anak dan orang dewasa bisa terkena leukemia
Dalam cerita filmnya, leukemia bisa menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Karena itu, Dwi membenarkan anak-anak bisa terkena leukemia.
“Itu benar, tapi tidak semua jenis leukemia. Jadi, leukemia adalah kelompok besar. Itu bukan gejala suatu penyakit, tapi gejala suatu kelompok. “Leukemia memiliki beberapa jenis, mungkin puluhan jenis kanker berbeda yang dapat berubah menjadi leukemia.”
Penyakit ini dapat ditentukan berdasarkan hasil tes yang sangat spesifik terhadap seseorang yang diduga menderita leukemia.
Bagus untuk kanker anak, kata Dwi, itu jenis penyakit yang sering terjadi. Jenis leukemia yang paling sering terjadi pada anak-anak disebut leukemia limfoblastik akut.
“Apa yang kami sebut leukemia limfoblastik mempunyai dua puncak. “Puncak artinya kelompok umur dengan (kasus) tertinggi.”
“Puncak pertama usianya masih sangat muda, antara lima hingga 10 tahun dan (puncak kedua) berusia di atas 40 tahun,” kata Dwi.
Untungnya, lanjut Dwi, anak-anak memiliki angka harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa.
Dwi menekankan, untuk penyakit kanker seperti leukemia, dokter perlu berhati-hati dalam menafsirkan obatnya.
“Kita harus hati-hati dalam mendefinisikan kesembuhan pasien. Kesembuhan bukan keadaan terbebas dari penyakit, tapi bagaimana memastikan penyakit itu tidak kembali menimpa pasien.”
“Ya, yang sulit adalah bagaimana kita bisa menjaga keadaan tanpa penyakit ini. “Makanya kita sering menggunakan kata remisi sebelum sembuh,” kata e Dwi.
Remisi artinya kankernya hilang dengan harapan bisa hilang dalam jangka waktu yang lama.
Kini, terkait tingkat kelangsungan hidup pasien leukemia, Dwi mencatat bahwa banyak hal telah berkembang seiring berjalannya waktu.
“Kalau bicara surtonosgratis.mobil, sudah banyak kemajuan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Dulu, sebagian besar pasien leukemia meninggal, terutama leukemia.”
Dulu, pasien leukemia sering kali meninggal dalam waktu enam bulan hingga satu tahun.
“Tetapi sekarang, dengan adanya berbagai kejadian seperti kanker, isolasi dan metode pengobatan, banyak pasien leukemia, terutama di negara maju, dapat hidup bertahun-tahun. Anda dapat menjalani kehidupan normal seperti sebelumnya.”
Namun, Dwi mengingatkan, leukemia terbagi menjadi dua. Ini termasuk leukemia akut dan leukemia kronis.
Leukemia berkembang lebih cepat dan lebih buruk. Saat ini, leukemia kronis sedang berkembang secara perlahan.